Monday, May 25, 2020

ASOSIASI PROFESI KEAHLIAN SEJENIS (APKS) & SMART LEARNING & CARACTER CENTER ( SLCC ) PGRI PONOROGO

ASOSIASI PROFESI  KEAHLIAN SEJENIS (APKS) &

SMART LEARNING & CARACTER CENTER ( SLCC )

PGRI PONOROGO

 

Oleh : SITI FATONAH, S.Pd.,M.Psi.

  

1.        APKS PGRI PONOROGO

Sebagai tindak lanjut hasil keputusan Konferensi Kerja Provinsi PGRI Jawa Timur Tahun Ke IV, XXI yang diselenggarakan di Surabaya, AD/ART PGRI hasil kongres XXI Pasal (24) tentang Perangkat Kelengkapan Organisasi PGRI dan Bab XVI Pasal 31 ayat (1) dan (2) tentang Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis, maka PGRI Provinsi Jawa Timur segera membentuk APKS PGRI di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota, demikian diungkapkan Ketua Umum Pengurus Provinsi PGRI Jawa Timur  Drs. Haji Ichwan Sumadi, M.M. Dijelaskan, bahwa terkait dengan hal tersebut Pengurus PGRI, di Kabupaten kota di seluruh Jawa Timur segera membentuk APKS sebagai organisasi divisi dari PGRI.

Apakah yang dimaksud Organisasi APKS tersebut ?. Pertanyaan ini diperlukan jawaban dan penjabaran yang lebih konkret. Sesuai AD /ART PB PGRI, APKS merupakan Asosiasi, ikatan, persatuan, himpunan, atau forum profesi guru, dosen dan tenaga kependidikan yang menyatakan bergabung dengan PGRI wajib mencantumkan nama PGRI setelah nama organisasinya.

Keanggotaan APKS PGRI  terdiri atas guru, dosen, dan tenaga kependidikan lainnya, yang dengan sukarela mengajukan permohonan menjadi anggota asosiasi masing-masing profesi dan keahlian serta memenuhi persyaratan yang telah ditentukan, serta semua anggota APKS harus bersedia memenuhi semua kewajiban yang telah ditentukan oleh badan pimpinan organisasi. Selain itu APKS PGRI juga merupakan perangkat kelengkapan organisasi bertanggung jawab kepada badan pimpinan organisasi sesuai tingkatannya. Dimana sesuai Organisasi APKS PGRI yang berkedudukan di tingkat pusat disebut APKS PGRI Pusat yang diketuai oleh Bapak Drs. Dudung Abdul Qodir Jaelani, M.Pd. dan bertanggung jawab di tingkat pusat, di tingkat provinsi disebut APKS PGRI Provinsi yang diketuai oleh Bapak Drs. Didiek Budiharjo, M.M. dan bertanggungjawab di PGRI tingkat Provinsi, dan  bila di tingkat kabupaten/kota disebut APKS PGRI Kabupaten Ponorogo yang di ketuai oleh Bapak Drs. Sugianto, M.Pd. dan bertanggung jawab kepada PGRI Kabupaten Ponorogo.

APKS  merupakan himpunan/ikatan/kelompok guru, dosen, dan/atau tenaga kependidikan yang memiliki bidang pekerjaan yang dilandasi oleh keahlian yang memenuhi persyaratan untuk menyandang jabatan profesi di bidang pendidikan. Sesuai dengan AD/ART APKS PGRI, bahwa APKS bertugas membina asosiasi, ikatan, persatuan, himpunan, atau forum profesi guru, dosen dan tenaga kependidikan dan  melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan untuk mewujudkan pendidik dan tenaga kependidikan yang profesional.

Tak terkecuali di Kabupaten Ponorogo, APKS dan  PGRI Ponorogo, sudah dibentuk semenjak tahun 2017 kemarin. Sesuai keputusan Konferensi  Kerja I Tahun 2017, tanggal 31 Januari 2017 dan disempurnakan melalui rapat koordinasi pengurus PGRI Kabupaten Ponorogo dengan Ketua PGRI Cabang se Kabupaten Ponorogo, tanggal 18 Februari 2017, Kabupaten Ponorogo sudah membentuk Divisi APKS dan menunjuk pengurusnya, periode 2017 – 2020. Dan disusul 1 tahun kemudian terbentukLah SLCC (Smart Learning and Caracter  Center ) PGRI Kab. Ponorogo.

 

2.        SLCC  PGRI PONOROGO

 Smart Learning & Caracter Center  PGRI  Kabupaten Ponorogo merupakan pusat pengembangan dan peningkatan kompetensi profesional guru dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 yang dicirikan dengan pemanfaatan teknologi informasi dalam berbagai kegiatan pembelajaran secara kreatif dan inovatif. Tujuannya agar guru melek teknologi sehingga berdaya saing serta mempermudahkan proses pembelajaran. Menjadi guru profesional di era yang kian kompetitif saat ini menjadi  yang ter penting.

Untuk menjadikan guru yang profesional dan kapabel, guru harus terus belajar dan berlatih serta beradaptasi dengan perubahan. Terkait dengan itu  PGRI  Ponorogo  telah memiliki sarana dan fasilitas pelatihan yang disebut PGRI SLCC Kabupaten Ponorogo.  Bapak H. Prayitno, M.Pd., berharap guru harus menyiapkan diri untuk melakukan perubahan dan menjadi guru penggerak  bagi terwujudnya SDM Unggul Indonesia Maju untuk menyongsong 4.0 yang dilalui saat ini dan 5.0 yang akan kita lalui dimasa mendatang.

Pelatihan pertama SLCC PGRI bekerja sama dengan APKS PGRI  Ponorogo sudah dilaksanakan pada tanggal 21 s.d 23 Februari 2019, untuk pelatihan TOT SLCC khusus bagi trainer nya. Dan dilanjutkan kegiatan Pelatihan  pada tanggal 25 s.d. 27 Maret 2019 yang diikuti oleh  semua perwakilan anggota PGRI Cabang se Kabupaten Ponorogo, yang berjumlah 134 peserta, di Aula Gedung SMPN 5 Ponorogo.

 Tujuan  dibentuknya APKS dan SLCC PGRI di Ponorogo adalah :  1) untuk memenuhi perangkat Organisasi di Kabupaten Ponorogo sesuai yang dikehendaki AD/ART PGRI hasil Kongres XXI. 2) Meningkatkan profesionalitas dan kompetensi guru, dosen, dan tenaga kependidikan secara berkesinambungan, mempersatukan guru, dosen dan tenaga kependidikan baik pada jenis, dan jenjang satuan pendidikan dan mengembangkan layanan profesi yang berkualitas di Kabupaten Ponorogo. 3) Dalam melaksanakan kebijakan organisasi, wajib mengikuti tata laksana dan program kerja yang ditetapkan oleh APKS  dan  SLCC  PGRI tingkat provinsi dan  pusat.

         Penunjukan Pengurus APKS dan SLC  PGRI Kabupaten Ponorogo dilaksanakan pada saat Konferensi Kerja I tahun 2017, tanggal 31 Januari 2017.  Seluruh anggota badan  Pengurus APKS PGRI dilantik oleh badan pimpinan organisasi PGRI yang ada di wilayah Kabupaten Ponorogo dengan pengucapan janji di hadapan forum organisasi tersebut. Serta Badan Pimpinan organisasi PGRI di wilayah Kabupaten Ponorogo menjadi pembina yang bertugas untuk memberikan nasihat, pertimbangan, pembinaan dan saran-saran kepada pimpinan organisasi APKS PGRI Kabupaten Ponorogo.

 

 

3.        Program  Asosiasi Profesi Keahlian Sejenis (APKS) DAN Smart Learning and Caracter Center (SLCC)  Kabupaten  Ponorogo adalah :

 

a.       Memperluas wawasan dan pengetahuan guru dalam berbagai hal, seperti penyusunan dan pengembangan silabus, Rencana Program Pembelajaran (RPP), menyusun bahan ajar berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), membahas materi esensial yang sulit dipahami, strategi/ metode/ pendekatan/media pembelajaran, sumber belajar, kriteria ketuntasan minimal, pembelajaran remedial, soal tes untuk berbagai kebutuhan, menganalisis hasil belajar, menyusun program dan pengayaan, dan membahas berbagai permasalahan serta mencari alternatif solusinya.

 

b.      Memberi kesempatan kepada guru untuk berbagi pengalaman serta saling memberikan bantuan dan umpan balik.

 

c.       Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta mengadopsi pendekatan pembelajaran yang lebih inovatif bagi guru.

 

d.      Memberdayakan dan membantu guru dalam melaksanakan tugas-tugas guru di sekolah dalam rangka meningkatkan pembelajaran sesuai dengan standar.

 

e.       Mengubah budaya kerja dan mengembangkan profesionalisme guru dalam upaya menjamin mutu  pendidikan.

 f.       Meningkatkan mutu proses pendidikan dan pembelajaran yang tercermin dari peningkatan hasil      

        belajar peserta didik dalam rangka mewujudkan pelayanan pendidikan yang berkualitas.

 

g.      Mengembangkan kegiatan mentoring dari guru senior kepada guru junior.

 

h.      Meningkatkan kesadaran guru terhadap permasalahan pembelajaran di kelas yang selama ini tidak disadari dan tidak terdokumentasi dengan baik.

 

i.        Meningkatkan SDM terkait dengan kemampuan IT yang berdaya saing dan berdaya juang untuk mengimbangi perkembangan zaman di era 4.0 dan 5.0. untuk kemajuan pendidikan.

 

 

4.        Kerjasama Dengan Telkom dan Microsoft

 

Sejalan dengan upaya peningkatan mutu dan profesionalisme guru, Ketua Umum PB PGRI Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd mengungkapkan bahwa pihaknya telah menjalin kerja sama dengan PT Telkom (Persero) dan PT Microsoft Indonesia yang merupakan anak perusahaan dari Microsoft Corporation. Kerjasama PGRI dengan PT Telkom (Persero) antara lain menyangkut Piranti Edukasi untuk Guru (Pirandu) dan Pemanfaatan Broadband Learning Center (BLC).

Ruang lingkup Kerjasama PGRI dengan PT Microsoft Indonesia meliputi akses dan pemanfaatan teknologi komputasi awan (Cloud Computing Technology) bagi anggota PGRI. Ini terkait dengan layanan E-Mail, Word Processing, Data Processing, Video Conference, dan sejenisnya serta pengembangan dan pemanfaatan program yang berkaitan dengan peningkatan mutu profesi dan kapasitas anggota PGRI terhadap teknologi informasi dan komunikasi.  

Saat ini piranti tersebut dikembangkan oleh SLCC ( Smart Learning & Caracter Center ) PGRI Pusat, yang di ketuai oleh  Prof. Dr.Ir.R.Eko Indrajit, M.Sc., MBA., Mphil., MA. Beliau lahir di  jakarta, dan akrab dipanggil dengan nama Richard. Memulai karirnya di dunia teknologi semenjak duduk di bangku kuliah. Menuntaskan pendidikannya di ITS Surabaya, kemudian melanjutkan di Harvard University, University of the city of Manila, Maastricht School of Management, Licester University dan London School of Public Relation. Sedangkan di SLCC PGRI Provinsi Jawa Timur  di ketuai oleh Bapak James Tomosouw.

SLCC PGRI di Kabupaten Ponorogo  ketuanya adalah Bapak Drs. Gunandi, MPd. Selain menjadi Ketua SLCC PGRI Kabupaten Ponorogo, beliau juga menjabat sebagi Pengawas SMP di Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo. Selalu aktif dan tekun dalam mendampingi dan memprogram semua pelatihan. Sehingga  semua pelatihan berjalan sukses dan lancar.

Dikedua divisi ini saling bersinergi untuk saling membantu dalam melaksanakan kegiatan di lapangan. Baik APKS PGRI dan SLCC PGRI Kab. Ponorogo saling menguatkan dan mendukung untuk kemajuan organisasi dan untuk meningkatkan kemajuan tentang Pendidikan di Kabupaten Ponorogo .  

 

 


Friday, April 17, 2020

JEJAK SUKSES MENUJU PRESTASI JUARA


JEJAK SUKSES MENUJU PRESTASI JUARA

Narasumber :  SIGIT SURYONO, S.Pd., M.Pd.

Senin, 15 April 2020



Setiap inspirasi yang tumbuh di benak kita, itu adalah anugerah yang terindah yang diberikan oleh Alloh SWT.  Ungkapkan inspirasi tersebut dalam goresan pena
wujudkan dan Ungkapkan sepenuh jiwa, nanti hasilnya kan pasti nyata.
Kalimat yang berharga dan indah mempesona.
Maka dirimu akan di kenang sepanjang masa. 


                Pembawaannya sangat bersahaja, santun dan tegas dalam menyampaikan materi pembelajaran menulis on line malam ini. Kharismanya yang luar biasa membawa peserta menuju imajinasi ke alam kesuksesan yang nyata. Beliau   selalu aktif di dunia tulis menulis.  Beliau sebagai  narasumber  di pembelajaran menulis on line malam ini, Bapak Sigit Suryono,S.Pd.,M.Pd. Aktifitas keseharian sebagai pengajar di SMP Negeri 1 Wonosari Kabupaten Gunungkidul, mengampu mata pelajaran IPA.

Lahir di Sleman, 20 Nopember 1976 dari pasangan Bapak Giyono SW dan Ibu Waginem. Masa kecil tinggal di Ngawen, Trihanggo, Gamping, Sleman, Yogyakarta.  Pendidikan dimulai di TK Ngawen Trihanggo tahun 1981-1983. Pendidikan dasar ditempuh di SD Negeri Jambon II, Trihanggo, Sleman pada tahun 1983-1989. Kemudian melanjutkan di bangku SMP Negeri 5 Yogyakarta pada tahun 1989-1992. Pendidikan menengah ditempuh di SMU Negeri 1 Sleman jurusan IPA pada tahun 1992-1995. Pendidikan S1 di Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 1995 – 2002 pada Fakultas FMIPA jurusan Pendidikan Fisika. Melanjutkan S2 di Program Pascasarjana UNY jurusan Teknologi Pembelajaran dari tahun 2003-2006.

Malam ini beliau  akan berbagi pengalamannya menulis dan berprestasi di tingkat nasional. Diawali dengan perkenalan singkat beliau di WA Group, beliau menyampaikan dan mengenalkan dirinya. Dengan kesantunannya, beliau menyampaikan untuk saling berbagi dan mengisi ilmu yang sudah di dapatnya, supaya bisa menginspirasi dan memotivasi orang lain.

Berbagai pengalaman dengan teman-teman berkaitan dengan keberhasilan beliau dalam menjadi juara 1 guru berprestasi smp tingkat nasional di tahun 2015 , maupun sebagai duta rumah belajar tahun 2018. dan prestasi yang lain yang semoga bisa menjadi profokator bagi teman-teman di group ini untuk bisa mencapai hal tersebut.

Sesuai dengan judul yang disampaikan oleh omjay untuk saya yaitu "Guru menulis dan Berprestasi" beliau sebenarnya malu dengan teman-teman di group ini yang sebagian besar sudah menulis dan diterbitkan dalam bentuk buku ber isbn. Beliau  baru satu kali membuat buku itupun harus dibuat sama istri selama 9 tahun baru bisa jadi 1 buku kumpulan cerpen  yang berjudul "aku ingin menghitung rembulan" pada tahun 2017. Dan berhasil menjadi salah satu desiminator terbaik literasi smp tingkat nasional. "betapa sulitnya saya membuat karya"

Sebagai seorang penulis, banyak ide yang muncul di benak beliau.  Dan  ide itu kadang muncul dan tenggelam. Namun itu dari sisi negatifnya sebagai penulis buku , bila sudah mempunyai ide, atau sudah on, segera wujudkan saja, dan tulis semua ide yang muncul di benaknya. Baru diperharuinya setelah hari berikutnya.  Sehingga dari sini muncullah  karya – karya beliaunya  yang lain, seperti  membuat coretan artikel, berita dan juga tutorial yang lumayan banyak yang saya upload di web saya yaitu di ciget.info maupun di inobel.id. Bisa dikatakan beliau satu madzab dengan omjay guru yang senang menulis di blog.

Hal pertama yang ingin beliau sharingkan  adalah tentang bagaimana beliau bisa meraih juara 1 Guru berprestasi tingkat Nasional pada Tahun 2015. Untuk mencapai kejuaran tersebut beliau  sebenarnya mulai menyiapkan diri sejak awal bekerja di SMP Negeri 1 Wonosari. Tepatnya pada saat   masih CPNS diminta untuk mengikuti kegiatan seleksi simposium tingkat Propinsi  DIY tahun 2006.  Beliau melihat ada peluang yang di rekam dari senior-senior saat pelaksanaan simposium tersebut. Yaitu banyak dari peserta simposium yang ahli dalam penelitian namun belum banyak yang menguasai TIK.  Sedangkan teman-teman yang menguasai TIK banyak yang tidak mau melakukan penelitian bahkan malas menulis laporan.




Simposium tersebut diikuti oleh semua ketua MGMP SMP maupun pengurus hampir semua bidang study  yang berada di propinsi DIY dan setiap Kabupaten wajib untuk mengirimkan peserta dalam kegiatan tersebut. Itu sebagai sebuah tantangan dan peluang bagi beliaunya  untuk mempromosikan diri kepada para senior, hal tersebut dikarenakan beliau pada tahun 2006 sudah menyelesaikan S2 untuk jurusan Teknologi Pembelajaran . Walaupun saat itu harus kuliah selama  11 tahun,  dikarenakan  S1nya  ditempuh selama 7 tahun, sehingga konsekuensinya hampir di  DO. Sehingga langsung  mengambil program  S2, ditempuh selama  3,3 tahun . Itulah senjata yang dipakai senjata beliaunya dalam meniti kariernya yang cemerlang.

Keberhasilan awal yang beliau  rasakan adalah:  1. Pendidikan amat penting bagi kita saat akan terjun ke dunia kerja . beliau sudah dibekali oleh orangtuanya, senjata yang ampuh yaitu pendidikan .  2. Pemilihan jurusan S2 yang diambil tidak linier. Pengambilan jururusan yang tidak linier tersebut ada alasan khusus bagi beliaunya. Salah satunya adalah karena beliau menginginkan  keahlian yang berbeda dari yang lain. Yang nantinya bisa membawa beliau ke pengalaman  yang membuat beliau terinspirasi untuk sukses.

Berangkat dari simposium tersebut , beliau memulai berekspresi dan  diminta untuk mengajar Powerpoint, flash, blog, dan lain-lain dari sekolah-sekolah  di wilayah kabupaten gunungkidul.  Dari lintas mgmp, dan juga diminta untuk menjadi trainer kegiatan di tingkat kabupaten maupun tingkat propinsi. Kemudian mengikuti diberbagai ajang lomba mulai beliau  jajaki dan mencoba juga. Pengalannya adalah Kegagalan setiap mengirimkan karya, dan proposal berkali-kali. Namun pantang menyerah terus mencari informasi lomba lewat web maupun blog tentang info lomba. Jangan tunggu informasi dari dinas karena pasti akan terlambat. Kegagalan demi kegagalan yang ada di depan mata saat lomba, bahkan karya terbaik yang beliau  buatpun masih kalah. Dalam lomba selalu ada kisah sedih dan bahagianya.

Perasaan berdebar-debar menungguhasil dewan jurinya. Suatukisah yang membuat beliau bangkit adalah sebuahkisah disaat beliau mengirimkan sebuah karya lomba. Padahal  pada saat itu karya yang beliau buat lebih baik dari karya peserta lomba lain.  Dan  sebagai dilema yang disandang peserta lomba,  "Inilah masalah baru bagi pemain lomba"

Oleh karena itu beliau melakukan  riset kenapa selalu kalah. Dan akhirnya beliau merenung,  hasil renungan tersebut berbuah , dan akhirnya  mulai tahun 2009, beliau sudah mulai mencicipi hasil kejuaran dari tingkat kabupaten, regional, maupun propinsi.  Namun di tingkat nasional beliau  selalu kalah. Baru setelah mencoba selama 6  kali , beliau baru merasakan berhasil menjadi finalis lomba tingkat nasional.  apa sih yang menyebabkannya, dan apasih rahasianya. 

Disaat kita benar-benar ingin mengikuti lomba tingkat nasional maka kita harus melakukan:

1.            Mempersiapkan diri  dengan sebaik-baiknya karya yang akan kita ikut lombakan .  Persiapan ini sangat diperlukan , karena untuk melihat hasil yang optimal, sukses dan menang. Kecuali masih tahap awal karena hanya ingin mencoba berhasil/tidak ya gagal/tidak.

2.            Karya yang kita ikutkan dalam lomba bukan karya yang instan artinya karya yang kita buat tidak maksimal karena hanya membuat karya saat akan ada lomba, namun siapkanlah karya yang dibuat itu jauh hari bahkan mungkin 1 tahun pengerjaan yang di dalamnya ada jiwa dan ruh kita, semangat kita.

3.            Jika kita lolos ke nasional perlu di lihat kembali apasih yang akan dinilai saat kita mengikuti lomba tersebut, apakah karyanya ataukah presentasinya (hal ini sangat penting saat kita mengikuti suatu lomba).

4.            Siapkan diri, pribadi, mental dan juga fokus pada lomba, 5) saat presentasi lomba fokus pada materi yang akan kita sampaikan, jangan sampai keluar dan menyimpang dari presentasi yang kita siapkan karena akan banyak memakan waktu.

Cerita Kegagalan demi kegagalan di awal beliau ikut lomba di tingkat nasional karena pada saat pemaparan , beliau dulu sering melakukan presentasi yang keluar jalur bukan pada pokok media atau penelitian yang beliau  buat misalnya( siapa saya, prestasi apa yang saya miliki, membanggakan organisasi, sekolah, maupun yang lainnya.  Sehingga keluar jalur dari presentasi yang seharusnya . Beliau  harus fokus pada media yang di presentasikan) . itu penting sekali karena beliau pernah gagal di ajang inobel tahun 2009.  saat itu beliau kehabisan waktu karena hanya menceritakan siapa saya, dan lain-lain yang akhirnya harusnya dari teman-teman peserta pada saat itu menilai bahwa beliau bisa lolos dan bisa masuk  3 besar ternyata tidak masuk. Dan itu merupakan pengalaman yang pahit baginya. 

Bapak ibu yang berada di dalam WA Groub  yang luar biasa , ada yang menjadi  juara inobel, juara LKG, dan juara bidang lain tentu juga merasakan apa yang pernah beliau  rasakan.  Dalam Lomba itu ada dua sisi, yaitu sisi kesuksesan dan kegagalan. Kalau sukses berarti menjadi juara. Kalau gagal maka kita harus melakukan evaluasi. kalau menang , jangan jumawa karena suatu saat bisa juga kita akan kalah. Ketika tidak bisa kontrol diri "AKU-nya muncul" sehingga saat presentasi di lomba lain bisa kalah dengan orang lain. Maka saran beliau  pada bapak ibu di WA group ini dan tentu buat beliau sendiri,  mari terus belajar-belajar-dan belajar.  Belajar dimana saja, kapan saja dengan siapa saja" , seperti yang diharapkan “ slogan Rumah Belajar.”


Hal yang beliau tuliskan diatas adalah pengalamannya saat mengikuti lomba-lomba yang selalu gagal. kemudian bagaimana bisa jadi juara guru berprestasi tingkat nasional tahun 2015. Dan  apa saja yang harus lakukan dan  apa yang persiapkan.



Gambar. Penyerahan hadiah sebagai Juara 1 Guru Berprestasi Tingkat Nasional SMP Tahun 2015 oleh Bapak Menteri Pendidikan Nasional Bapak Anies Baswedan.

Untuk mengikuti lomba tersebut hal yang harus dilakukan adalah, mencari Pedoman Pemilihan Guru Berprestasi pada tahun penyelenggaraan dilaksanakan jika belum keluar pedomannya dapat menggunakan pedoman pada tahun sebelumnya. Dan langkah yang perlu diambil adalah :

1.                 Cermati  isi dari pedoman tersebut berkaitan dengan proses penilaian dari tingkat Kabupaten, Tingkat propinsi, dan tingkat Nasional.

2.                 Buat portofolio 8 tahun terakhir sesuai dengan ketentuan dari buku pedoman pemilihan guru berprestasi.[ kumpulkan semua karya bapak ibu guru yang sudah dibuat selama 8 tahun terakhir, untuk bukti fisik berupa Surat tugas, piagam, dll, diligalisir oleh atasan langsung]. Untuk tahun 2015 syarat portofolio kita adalah 8 tahun. itu hal yang menantang bagi peserta lomba Gupres , maka penting untuk mengarsipkan semua kegiatan yang pernah kita lakukan dari tahun ke tahun.  Alhamdulillah karena pengalaman tahun 2006 tersebut ,  beliau masih memiliki semua arsip yang dibutuhkan untuk mengikuti Gupres.  Contoh berkasnya adalah,  seperti undangan, catatan singkat/ laporan singkat setiap kegiatan yang saya ikuti, foto, video dan dokumentasi, piagam dan sertifikat yang lain selama 8 tahun tersebut hampir semuanya lengkap sehingga memudahkan untuk menyusun portofolionya .

3.                 Persiapkan naskah inovatif dan sesuaikan cara penulisannya sesuai dengan kaidah penulisan masing-masing karya. Tampilkan karya inovasi terbaik yang bapak/ ibu guru miliki dan selalu memperhatikan dari buku pedoman pemilihan guru berprestasi tingkat nasional.[ karya bisa berupa PTK, best practice, maupun penelitian yang lainnya seperti penelitian eksperimen, penelitian R&D, dll] jangan lupa buat presentasinya menggunakan Ms Powerpoint atau yang lainnya.

4.                 Buat makalah evaluasi diri mengapa saya layak sebagai guru berprestasi dengan tema dan tata penulisan sesuai dengan ketentuan pedoman guru berprestasi. [ jika dalam pedoman tidak ada makalah evaluasi diri maka makalah ini tidak perlu dibuat]

5.                 Persiapkan video pembelajaran untuk satu tatap muka yang mencerminkan proses pembelajaran yang benar sesuai dengan rpp yang kita buat. [ syarat yang maju ke tingkat nasional]

setelah itu semua siap maka hal yang kita lakukan adalah melalui tahapan-tahapan seleksi guru berprestasi dari tingkat kabupaten sampai nasional yaitu, kegiatan penilaian di masing-masing jenjang seperti yang sudah saya ikuti pada tahun 2015 meliputi:

v Lomba Guru Berprestasi tingkat Kabupaten Gunungkidul:
1.       Test tertulis meliputi Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional
2.       Test Wawancara meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Prefesional, Kompetensi Sosial, dan Kompetensi Kepribadian.
3.       Presentasi dan wawancara Karya Tulis Ilmiah.

v Lomba Guru Berprestasi Tingkat Propinsi DIY
1.             Test tertulis meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional
2.           Test wawancara meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional
3.            Psikotest
4.            Presentasi dan wawancara Karya Tulis Ilmiah.

v Lomba Guru Berprestasi Tingkat Nasional
1.            Test tertulis meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional
2.            Test wawancara meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional
3.            Psikotest
4.            Presentasi dan wawancara Karya Tulis Ilmiah.

Jika menginginkan  melihat komponen portofolio yang digunakan untuk lomba gupres tahun 2015 dapat dilihat di web saya : Contoh Portofolio Gupres
Dari penjabaran beliau , banyak peserta yang penasaran dan ingin menggali lebih dalam mengenai pengalaman dan persyaratan , mungkin yang masih belum terungkap dan trik – trik rahasia yang paling unggul. Sehingga banyak peserta yang bertanya.
                pertanyaan 1, oleh Pak Sigit,  Apa yg dirasakan bapak pada saat gagal dlm lomba juga saya sudah alami. Akan tetapi apabila motivasi dalam  diri kita selalu dipacu maka kita akan mendapatkan namanya juara. Kuncinya adalah belajar, belajar dan belajar terus. Apa saja yg dinilai pada saat presentasi karya kita pak? #Muhammad Said Makassar. Jawaban beliau :   ok makasih mas Muhammad Said Makasar atas pertanyaannya: apa saja yang dinilai pada saat presentasi karya. yang paling utama yang dinilai saat presentasi adalah penguasaan pada karya kita itu sendiri adalah nilai yang utama, kebanyakan kita gagal saat presentasi karena kita kurang menguasari karya kita secara detail baik dalam file presentasinya maupuan laporan yang kita buat. (hal ini bisa terjadi dikarenakan kita …

Pertanyaan 2, dari Bu Iin Kediri,tadi disampaikan bahwa untuk ikut lomba persiapan harus 1 tahun lebih supaya ruh kita ada. Bagaimana menyiasati jika persiapan yang kita lakukan ternyata tidak sesuai dengan tema lomba. Terima kasih.
Jawaban beliau : Untuk pertanyaan ke 2 dari Ibu IIn Kediri bagaimana menyiasati jika persiatan yang dilaukan ternyata tidak sesuai dengan tema lomba: pasti akan muncul nerves dan mental down. Kalau judul yang kita buat lolos masuk ke tahap selanjutnya untuk dipresentasikan di ajang lomba walupun temanya salah. Hal ini pernah saya lihat (yang mengalami teman dari daerah sumatra saya lupa nama beliau) saat lomba Forum Ilmiah Guru Tingkat Nasional tahun 2013. Beliau salah tema, salah penelitian namun tetap bisa lolos ke nasional) yang beliau lakukan adalah tetap menyampaikan materi presentasi dengan mantap, fokus dan saat ditanya oleh juri temanya kok tidak sesuai dengan tema lomba, beliau menjawab dengan tenang, dan fokus walaupun tidak juara), namun intinya kita menguasai betul karya yang kita buat dan kita kerjakan dan berusaha secara maksimal mempresentasikan pada ajang lomba tersebut.



Pertanyaan 3  dari Bu Iez Lumajang,  Assalmualikum wr wb.Motivasi diri Bapk sangat kuat, bgmn dan apa resepnya . Jawaban beliau,  kepada Bu Iez Lumajng "resep dari ibu saya " Menang cacak kalah cacak" dan juga dorongan dan motivasi yang kuat dari istri yang siap mereviuw karya saya kebetulan istri satu jurusan di Teknologi pembelajaran. kami bersinergi dengan baik.

Pertanyaan 4, Untuk gupres ini berdasarkan ajuan pribadi atau sudah ditunjuk oleh dinas pendidikan? untuk gupres saya mengikuti seleksi 2 kali tahun 2013 baru juara 2 tingkat kabupaten, kemudian mengikuti kembali tahun 2015 yang  diajukan oleh kepala sekolah untuk mengikuti seleksi tingkat kabupaten karena pada tahun tersebut tidak ada guru di sekolah saya yang mau (sebelumnya digilir pertahun sudah ditunjuk oleh KS 2 tahun sebelum lomba gupres), sehingga KS saya meminta saya untuk maju di tahun 2015 dan alhamdullillah saya lebih siap dan lebih komplit dari tahun 2013 sehingga bisa jadi juara 1 di kabupaten sampai juaran 1 nasional. Lawan di kabupaten th 2015 saya 22 orang guru, di propinsi 5 guru (di DIY hanya 5 Kabupaten) di Nasional th 2015 ada 33 propinsi.

 pertanyaan 4, dari Pak  Muhammad Said Makassar, Apa yg dirasakan bapak pada saat gagal dlm lomba juga saya sudah alami. Akan tetapi apabila motivasi dalam  diri kita selalu dipacu maka kita akan mendapatkan namanya juara. Kuncinya adalah belajar, belajar dan belajar terus. Apa saja yg dinilai pada saat presentasi karya kita pak?.

Jawaban beliaunya , ok makasih mas Muhammad Said Makasar atas pertanyaannya: apa saja yang dinilai pada saat presentasi karya. yang paling utama yang dinilai saat presentasi adalah penguasaan pada karya kita itu sendiri adalah nilai yang utama, kebanyakan kita gagal saat presentasi karena kita kurang menguasari karya kita secara detail baik dalam file presentasinya maupuan laporan yang kita buat. (hal ini bisa terjadi dikarenakan kita merasa bahwa kita sudah menguasai karya yang kita buat sendiri tanpa di baca ulang, tanpa dipahami ulang) maka saat akan presentasi jauh hari saya sudah membaca berulang-ulang dan juga mencoba mempresentasikan secara tepat dan durasi waktu yang kita butuhkan kita mempraktekkan juga presentasi yang akan kita lakukan secara berulang ulang untuk menghindari noise "gangguan" baik dari diri sendiri misal nerves dan kurang siap, mapun dari alat yang kita gunakan untuk presentasi seperti file error, laptop bermasalah, listrik mati dll"), 2. Perlu memperhatikan pertanyaan yang di ajukan oleh juri kita jawab dengan baik jika kita sudah siap.

Pertanyaan 4, Untuk gupres ini berdasarkan ajuan pribadi atau sudah ditunjuk oleh dinas pendidikan? untuk gupres saya mengikuti seleksi 2 kali tahun 2013 baru juara 2 tingkat kabupaten, kemudian mengikuti kembali tahun 2015 yang  diajukan oleh kepala sekolah untuk mengikuti seleksi tingkat kabupaten karena pada tahun tersebut tidak ada guru di sekolah saya yang mau (sebelumnya digilir pertahun sudah ditunjuk oleh KS 2 tahun sebelum lomba gupres), sehingga KS saya meminta saya untuk maju di tahun 2015 dan alhamdullillah saya lebih siap dan lebih komplit dari tahun 2013 sehingga bisa jadi juara 1 di kabupaten sampai juaran 1 nasional. Lawan di kabupaten th 2015 saya 22 orang guru, di propinsi 5 guru (di DIY hanya 5 Kabupaten) di Nasional th 2015 ada 33 propinsi.

Pertanyaan 5,  Slmt malam pak, di luar konteks ini, siapakah orang-orang paling berpengaruh di balik prestasi bapak? Tks. Yulius Roma_Toraja, Makasih bapak atas petanyaannya: orang yang berpengaruh pada keberhasilan saya : 1. Bapak-ibu saya yang sudah mempercayai untuk belajar terus walaupun hampir gagal (DO), 2. Istri saya yang terus memotivasi dan mereview penelitan dan karya saya, 3. Keluarga besar sekolah saya dari KS, Guru dan siswa yang membebaskan saya untuk selalu bereksprerimen dan berinovasi, dan dinas Dikpora baik propinsi maupun  kabupaten yang memberi kesempatan kepada saya untuk berbagi ilmu.

Pertanyaan 6,  Mohon maaf  Untuk ikut lomba harus menyiapkan portofolio 8 th . Secara otomatis bapak memang sdh menyiapkn  waktu sangat panjang. Apa yg membuat anda memilih mengikuti lomba dg hrs siapkn berkas selama 8 tahun. Siti Fatimah. terima kasih ibu siti fatimah: Gupres sebenarnya bukan pilihan bu... namun itu semua merupakan rekam jejak saya selama mengajar, berinovasi, dan juga melakukan penelitian. Hal itu karena dorongan bapak ibu saya agar selalu disiplin untuk naik pangkat setiap 2 tahun sekali dan saya pernah membantu ibu saya saat saya masih kuliah pemberkasan ke IV b ibu, sehingga saya mengikuti jejak beliau untuk menyimpan hampir semua arsip yang penting dan ternyata dapat dimanfaatkan di kemudian hari tepatnya tahun 2013 dan 2015 bisa saya gunakan.

Pertanyaan 7,  assalaamu'alaikum pak, saya mau tanya tentang karya tulis ilmiah misalnya PTK... ketika saya ingin membuat PTK tentang metode pembelajaran dan diterapkan ke siswa saya hasilnya selalu sesuai yang saya harapkan sehingga saya merasa gagal.Akibatnya tdk mungkin dibuat laporan PTK. saya lihat kebanyakan teman-teman jg data nilai siswa tdk ada yg asli. mohon bantuan sarannya pak, apa yang harus saya lakukan untuk bisa mendapatkan data asli seperti harapan saya? Sri Indyani makasih pertanyaannya bu: untuk PTK seharusnya yang benar adalah yang ibu lakukan sesuai dengan apa adanya bukan dibuat-buat nilanya. sehingga ibu buat aja laporannya sehingga bisa digunakan untuk dupak dan pengembangan diri.

Pertanyaan 8, dari Ari Rumbini dari purbalingga  ingin bertanya apakah untuk  mengikuti  seleksi gupres( memiliki buku dan karya sastra lain)dibutuhkan dalam seleksi  ? tidak bu buku dan karya sastra hanya sebagian kecil dari Karya ilmiah maupun publikasi ilmiah. Pada saat saya mengikuti seleksi gupres tahun 2015 saya tidak mempunyai buku maupun karya sastra namun saya menggunakan berbagai artikel yang saya tulis di blog saya di ciget.info, sedangkan untuk hal yang menonjol yang memang kekuatan paling besar saya adalah di bidang TIK dan karya saya yang paling banyak adalah media pembelajaran : http://ciget.info/wp-content/uploads/2016/04/3.pdf

Pertanyaan 9,  Assalaamu 'alaikum ww. Terima kasih materi malam ini yang sangat bagus. Alhmdulillaah, berkah dari membuat buku ,saya kemarin( 2019) juga juara 1Gupres Tingkat Kabupaten. Namun di Propinsi belum berhasil, karena termasuk persiapan  belum maksimal. Yang saya tanyakan      bagaimana cara membuat power point yang baik? Berhubungan dengan materi nggih pak? Apakah power point satu halaman/ lembar? Etik Wahyuni Purbalingga : mantap bu... di purbalingga saya kenal teman lama Pak Wahyudi guru "Matematika" jika ibu kenal salam buat beliau. Oh iya untuk membuat power point harus kita siasati dengan melihat waktu presentasi sehingga biasanya 10 menit, maka untuk mensiasasi penting untuk belajar infografis sehingga informasi yang kita buat bisa menampilkan hampir semua karya kita dengan sedikit slide. biasanya yang dibuat slide hanya di bab 1, bab III, IV, dan V

Pertanyaan 10,  Selamat malam..pak, bapak pernah menulis 9 tahun baru selesai..kenapa bisa begitu ? Tolong bagi kisahnya.. Andy Muhtadin ... Terima kasih pak karya yang saya buat bersama istri ini berupa cerpen hanya 10 judul, namun cerpen ini mengisahkan perjalan anak saya yang pertama Muhammad Yunus Baskara, dari kecil sampai besar setiap ada pertanyaan yang menggelitik dan susah untuk dijawab oleh saya maupun istri akhirnya jadi cerpen dan itupun butuh waktu yang lama dari bayi sampai dia berumur 10 tahun. sehingga karya tersebut benar-benar saya jiwai dan saat presensi pada saat desiminasi tingkat nasional bisa menjadi salah satu yang terbaik. karena penjiwaan dan  penguasaan karya.
Pertanyaan 11 dari Amali Bantul,  Assalamu'alaikum om Jay..ini pertanuaan sy utk  pak Sigit,

1)    Sy mau bertanya terutama berkaitan dgn Pembatik/DRB krn bapak jg sbg DRB Nasional..mhn dijelaskan tips2 agar bisa menjadi pemenang DRB?
2)    Tadi pak Sigit menjelaskan bhw utk menjadi Gupres harus memberikan evaluasi diri..adakah contoh naskahnya pak?
 Jawaban beliaunya adlah , Terima kasih. Wassalam  Oke terima kasih: untuk menjadi DRB maka tip yang harus dilakukan adalah dengan cara mengikuti seleksi Duta Rumah Belajar melalui web simpatik.belajar.kemdikbud.go.id   selanjutnya mengikuti seleksi tiap level dari level 1 sampai level 4, dan jangan lupa kita tulis semua aktivitas dan kegiatan kita saat mengikuti seleksi tiap level tersebut di web/ blog kita, selanjutnya kita kita melakukan sosialisasi ke sekolah kita dan beberapa sekolah yang ada di sekitar kita jangan lupa tetap di catat dan ditulis serta ada foto ataupun video yang  kita buat dan di publish di web / blog.

Itu akan berguna saat kita terpilih menjadi DRB karena akan ada seleksi kembali untuk memilih yang terbaik, terinovatif maupun terkreatif. saya mendapatkan yang terinovatif pada saat itu karena semua kegiatan yang saya lakukan tercatat dan bisa ditampilkan pada panitia seleksi DRB. untuk naskah berpractice nanti saya upload berikan linknya

Pertanyaan 12,  dari Pak Budi Artopo, bagaimana cara menghadapi pertanyaan dari juri yang tidak bisa kita prediksi? Budi Artopo "improvisasi pak" pertanyaan juri yang tidak kita prediksi maka kita harus tetap tenang, dan fokus, serta berusaha menjawab sebaik mungkin pertanyaan juri tersebut dengan jujur.

Pertanyaan 13, Tertarik dengan cerita bapak, ternyata memang benar pepatah Kegagalan adalah sukses yang tertunda. Kegagalan menjadi cambuk buat kita menjadi lebih semangat. Mohon maaf , Ketika bpk berhasil gurpres, jika ada biayanya, apakah dinas terkait membantu bapak utk persiapan ke tingkat selanjutnya dalam hal pendanaan ? Ataukah biaya sendiri ? (Enny Kota Tangerang) semoga bapak sukses selalu😇  : semua biaya sendiri bu. tahun 2015 saat juara 1 kabuaten tidak ada penghargaan dalam bentuk rupiah. saya menerima penghargaan dalam bentuk plakat saja, dan diberi baju batik, sementara saat di propinsi saat juara 1 dapat uang pembinaan 5 juta itupun diterima tidak langsung sehingga saat kenasional masih tetap biaya sendiri. Namun saya sudah terbiasa lomba dengan biaya sendiri yang kita butuhkan adalah surat ijin, maupun surat tugas dari atasan sehingga kita legal untuk mengikuti kegiatan berbagai lomba.



Pertanyaan 14,  Assalamu'alaikum, Pak Sigit, perkenalkan nama saya Winariti dari Tangerang. Saya mau tanya apakah faktor pendidikan sangat berpengaruh dalam penilaian gupres, karena th kemarin sy mengikuti lomba gupres tingkat kabupaten  sy dpt juara 2   walaupun nilai sy kata juri paling tinggi dibanding teman yg juara satu . Kata juri karena faktor pendidikan , sy baru S1 sementara yg juara 1 pendidikannya S2 padahal kata juri nilai ujian tulis, presentasi makalah nilainya di bawah saya, mohon penjelasannya, terima kasih. Tidak bu, pendidikan tidak terlalu berpengaruh pada gupres walupun nilai untuk S1, S2, maupun S3 berbeda itu saat penilaian portofolio, namun jika karya kita lebih baik dan lebih banyak, serta saat presentasi kita lebih baik dari yang memiliki pendiidkan lebih tinggi, maka kita pun pasti akan jadi juaranya. hal ini saya ketahui karena saya jari juri untuk seleksi gupres di kabupaten gunungkidul dari tahun 2016-2018. namun beda dareah saya juga tidak bisa menjawab bu mungkin ada subjektifitas berkaitan dengan pendidikan. namun jika petunjuk peniliaan di pedoman gupres digunakan selisih pendidikan hanya sedikit dan bisa dikejar dengan karya dan produk yang lain.

Pertanyaan 15, dari Pak Hidmi Gramatolina Lombok,  Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh. Saya Pernah mengikuti Gupres Tingkat Provinsi (Juara 2) tahun 2019. Mengajar Kimia di SMK. Jawaban beliaunya , dari Juknis tahun 2018, 2019, syarat portofolio yg dikumpulkan dan dinilai hanya 2 tahun terakhir, dan Best Practise. Bapak, Bagaimana strategi kita, agar menghasilkan BP dalam kurun waktu 1tahun ini..misalnya untuk maju kembali tahun berikutnya. Karena tema di BP belum kita ketahui. Sejauh ini yang saya perhatikan dari lomba tersebut. Jika kita dari SMK harus berkaitan erat dengan SMK. Bagaimana menurut bapak?

Terimakasih, Tema BP saya kemarin Pembelajaran Kimia Berbasis Proyek untuk Meningkatkan Keterampilan Abad 21 makasih bu atas pertanyaannya.... untuk tahun ini saya juga belum tau bu apakah akan terus dilanjutkan atau dipending. namun yang terpenting untuk BP mengacu pada tahun lalu jika belum ada pedoman gupres tahun ini, dan ibu tinggal menyempurnakan BP tahun yang lalu dengan inovasi bisa di tampilan, di presentasi, maupun perbaikan naskah.

Pertanyaan 16 , dari Bu Sri Dwi Murwaningsih, Ponjong, Pak Sigit, menurut Bapak seberapa greget sih guru guru sekarang untuk berkarya, berinovasi dan berprestasi? Adakah peran KS untuk greget guru dlm hal tsb? Pengalaman Pak Sigit bagaimana?. Jawaban beliaunya, terima kasih pertanyaannya bu..... saat ini guru semakin banyak yang berkarya, beinovasi maupun memiliki prestasi yang baik. dan menurut saya sendiri peran KS penting namun yang  lebih utama adalah diri kita sendiri sejauh mana kita akan maju dan berkembang tentu hal itu dari diri kita sendiri.

Pertanyaan bonus, asw Pak Sigit, setelah capaian anda yg luar biasa ini. Apalagi target capaian yg ingin anda raih? (Candra, Langkat-SUMUT) . target mencari bonus omjay...misalah Desiminasi adalah bonus, DRB adalah bonus. kita tetap berkarya siapa tau bisa mencari bonus yang lain.... alhamdulillah proposal saya hari ini bisa lolos untuk mendapatkan untuk research grants dari seaqis P4TKIPA yang diumumkan hari ini ... itu adalah juga bonus. Maka karena target sudah tercapai tetaplah bekerja, berkarya dan berikhtiar siapa tau bisa berguna dan bermanfaat kedepannya.

Kesimpulannya adalah ,  Bagi para guru pesan saya adalah teruslah belajar, berkolaborasi dan berbagi agar ilmu yang dimiliki agar bisa dimanfaatkan oleh orang lain. Bekalilah muridmu sesuai dunianya, karena mereka akan hidup di zaman mereka yang sangat berbeda dengan zamanmu. dan jangan lupa Belajar dimana saja, kapan saja, dengan  siapa saja ("Rumah Belajar")

v  Impian adalah harapan yang membawa gairah kehidupan. berfikir positiflah terhadap diri sendiri, demi untuk sebuah perjuangan yang membawa kebahagian di masa depan.



#Keep Spirit# keep sharing#and keep loving
#part.29
#sitifatonah