Monday, May 25, 2020

ASOSIASI PROFESI KEAHLIAN SEJENIS (APKS) & SMART LEARNING & CARACTER CENTER ( SLCC ) PGRI PONOROGO

ASOSIASI PROFESI  KEAHLIAN SEJENIS (APKS) &

SMART LEARNING & CARACTER CENTER ( SLCC )

PGRI PONOROGO

 

Oleh : SITI FATONAH, S.Pd.,M.Psi.

  

1.        APKS PGRI PONOROGO

Sebagai tindak lanjut hasil keputusan Konferensi Kerja Provinsi PGRI Jawa Timur Tahun Ke IV, XXI yang diselenggarakan di Surabaya, AD/ART PGRI hasil kongres XXI Pasal (24) tentang Perangkat Kelengkapan Organisasi PGRI dan Bab XVI Pasal 31 ayat (1) dan (2) tentang Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis, maka PGRI Provinsi Jawa Timur segera membentuk APKS PGRI di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota, demikian diungkapkan Ketua Umum Pengurus Provinsi PGRI Jawa Timur  Drs. Haji Ichwan Sumadi, M.M. Dijelaskan, bahwa terkait dengan hal tersebut Pengurus PGRI, di Kabupaten kota di seluruh Jawa Timur segera membentuk APKS sebagai organisasi divisi dari PGRI.

Apakah yang dimaksud Organisasi APKS tersebut ?. Pertanyaan ini diperlukan jawaban dan penjabaran yang lebih konkret. Sesuai AD /ART PB PGRI, APKS merupakan Asosiasi, ikatan, persatuan, himpunan, atau forum profesi guru, dosen dan tenaga kependidikan yang menyatakan bergabung dengan PGRI wajib mencantumkan nama PGRI setelah nama organisasinya.

Keanggotaan APKS PGRI  terdiri atas guru, dosen, dan tenaga kependidikan lainnya, yang dengan sukarela mengajukan permohonan menjadi anggota asosiasi masing-masing profesi dan keahlian serta memenuhi persyaratan yang telah ditentukan, serta semua anggota APKS harus bersedia memenuhi semua kewajiban yang telah ditentukan oleh badan pimpinan organisasi. Selain itu APKS PGRI juga merupakan perangkat kelengkapan organisasi bertanggung jawab kepada badan pimpinan organisasi sesuai tingkatannya. Dimana sesuai Organisasi APKS PGRI yang berkedudukan di tingkat pusat disebut APKS PGRI Pusat yang diketuai oleh Bapak Drs. Dudung Abdul Qodir Jaelani, M.Pd. dan bertanggung jawab di tingkat pusat, di tingkat provinsi disebut APKS PGRI Provinsi yang diketuai oleh Bapak Drs. Didiek Budiharjo, M.M. dan bertanggungjawab di PGRI tingkat Provinsi, dan  bila di tingkat kabupaten/kota disebut APKS PGRI Kabupaten Ponorogo yang di ketuai oleh Bapak Drs. Sugianto, M.Pd. dan bertanggung jawab kepada PGRI Kabupaten Ponorogo.

APKS  merupakan himpunan/ikatan/kelompok guru, dosen, dan/atau tenaga kependidikan yang memiliki bidang pekerjaan yang dilandasi oleh keahlian yang memenuhi persyaratan untuk menyandang jabatan profesi di bidang pendidikan. Sesuai dengan AD/ART APKS PGRI, bahwa APKS bertugas membina asosiasi, ikatan, persatuan, himpunan, atau forum profesi guru, dosen dan tenaga kependidikan dan  melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan untuk mewujudkan pendidik dan tenaga kependidikan yang profesional.

Tak terkecuali di Kabupaten Ponorogo, APKS dan  PGRI Ponorogo, sudah dibentuk semenjak tahun 2017 kemarin. Sesuai keputusan Konferensi  Kerja I Tahun 2017, tanggal 31 Januari 2017 dan disempurnakan melalui rapat koordinasi pengurus PGRI Kabupaten Ponorogo dengan Ketua PGRI Cabang se Kabupaten Ponorogo, tanggal 18 Februari 2017, Kabupaten Ponorogo sudah membentuk Divisi APKS dan menunjuk pengurusnya, periode 2017 – 2020. Dan disusul 1 tahun kemudian terbentukLah SLCC (Smart Learning and Caracter  Center ) PGRI Kab. Ponorogo.

 

2.        SLCC  PGRI PONOROGO

 Smart Learning & Caracter Center  PGRI  Kabupaten Ponorogo merupakan pusat pengembangan dan peningkatan kompetensi profesional guru dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 yang dicirikan dengan pemanfaatan teknologi informasi dalam berbagai kegiatan pembelajaran secara kreatif dan inovatif. Tujuannya agar guru melek teknologi sehingga berdaya saing serta mempermudahkan proses pembelajaran. Menjadi guru profesional di era yang kian kompetitif saat ini menjadi  yang ter penting.

Untuk menjadikan guru yang profesional dan kapabel, guru harus terus belajar dan berlatih serta beradaptasi dengan perubahan. Terkait dengan itu  PGRI  Ponorogo  telah memiliki sarana dan fasilitas pelatihan yang disebut PGRI SLCC Kabupaten Ponorogo.  Bapak H. Prayitno, M.Pd., berharap guru harus menyiapkan diri untuk melakukan perubahan dan menjadi guru penggerak  bagi terwujudnya SDM Unggul Indonesia Maju untuk menyongsong 4.0 yang dilalui saat ini dan 5.0 yang akan kita lalui dimasa mendatang.

Pelatihan pertama SLCC PGRI bekerja sama dengan APKS PGRI  Ponorogo sudah dilaksanakan pada tanggal 21 s.d 23 Februari 2019, untuk pelatihan TOT SLCC khusus bagi trainer nya. Dan dilanjutkan kegiatan Pelatihan  pada tanggal 25 s.d. 27 Maret 2019 yang diikuti oleh  semua perwakilan anggota PGRI Cabang se Kabupaten Ponorogo, yang berjumlah 134 peserta, di Aula Gedung SMPN 5 Ponorogo.

 Tujuan  dibentuknya APKS dan SLCC PGRI di Ponorogo adalah :  1) untuk memenuhi perangkat Organisasi di Kabupaten Ponorogo sesuai yang dikehendaki AD/ART PGRI hasil Kongres XXI. 2) Meningkatkan profesionalitas dan kompetensi guru, dosen, dan tenaga kependidikan secara berkesinambungan, mempersatukan guru, dosen dan tenaga kependidikan baik pada jenis, dan jenjang satuan pendidikan dan mengembangkan layanan profesi yang berkualitas di Kabupaten Ponorogo. 3) Dalam melaksanakan kebijakan organisasi, wajib mengikuti tata laksana dan program kerja yang ditetapkan oleh APKS  dan  SLCC  PGRI tingkat provinsi dan  pusat.

         Penunjukan Pengurus APKS dan SLC  PGRI Kabupaten Ponorogo dilaksanakan pada saat Konferensi Kerja I tahun 2017, tanggal 31 Januari 2017.  Seluruh anggota badan  Pengurus APKS PGRI dilantik oleh badan pimpinan organisasi PGRI yang ada di wilayah Kabupaten Ponorogo dengan pengucapan janji di hadapan forum organisasi tersebut. Serta Badan Pimpinan organisasi PGRI di wilayah Kabupaten Ponorogo menjadi pembina yang bertugas untuk memberikan nasihat, pertimbangan, pembinaan dan saran-saran kepada pimpinan organisasi APKS PGRI Kabupaten Ponorogo.

 

 

3.        Program  Asosiasi Profesi Keahlian Sejenis (APKS) DAN Smart Learning and Caracter Center (SLCC)  Kabupaten  Ponorogo adalah :

 

a.       Memperluas wawasan dan pengetahuan guru dalam berbagai hal, seperti penyusunan dan pengembangan silabus, Rencana Program Pembelajaran (RPP), menyusun bahan ajar berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), membahas materi esensial yang sulit dipahami, strategi/ metode/ pendekatan/media pembelajaran, sumber belajar, kriteria ketuntasan minimal, pembelajaran remedial, soal tes untuk berbagai kebutuhan, menganalisis hasil belajar, menyusun program dan pengayaan, dan membahas berbagai permasalahan serta mencari alternatif solusinya.

 

b.      Memberi kesempatan kepada guru untuk berbagi pengalaman serta saling memberikan bantuan dan umpan balik.

 

c.       Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta mengadopsi pendekatan pembelajaran yang lebih inovatif bagi guru.

 

d.      Memberdayakan dan membantu guru dalam melaksanakan tugas-tugas guru di sekolah dalam rangka meningkatkan pembelajaran sesuai dengan standar.

 

e.       Mengubah budaya kerja dan mengembangkan profesionalisme guru dalam upaya menjamin mutu  pendidikan.

 f.       Meningkatkan mutu proses pendidikan dan pembelajaran yang tercermin dari peningkatan hasil      

        belajar peserta didik dalam rangka mewujudkan pelayanan pendidikan yang berkualitas.

 

g.      Mengembangkan kegiatan mentoring dari guru senior kepada guru junior.

 

h.      Meningkatkan kesadaran guru terhadap permasalahan pembelajaran di kelas yang selama ini tidak disadari dan tidak terdokumentasi dengan baik.

 

i.        Meningkatkan SDM terkait dengan kemampuan IT yang berdaya saing dan berdaya juang untuk mengimbangi perkembangan zaman di era 4.0 dan 5.0. untuk kemajuan pendidikan.

 

 

4.        Kerjasama Dengan Telkom dan Microsoft

 

Sejalan dengan upaya peningkatan mutu dan profesionalisme guru, Ketua Umum PB PGRI Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd mengungkapkan bahwa pihaknya telah menjalin kerja sama dengan PT Telkom (Persero) dan PT Microsoft Indonesia yang merupakan anak perusahaan dari Microsoft Corporation. Kerjasama PGRI dengan PT Telkom (Persero) antara lain menyangkut Piranti Edukasi untuk Guru (Pirandu) dan Pemanfaatan Broadband Learning Center (BLC).

Ruang lingkup Kerjasama PGRI dengan PT Microsoft Indonesia meliputi akses dan pemanfaatan teknologi komputasi awan (Cloud Computing Technology) bagi anggota PGRI. Ini terkait dengan layanan E-Mail, Word Processing, Data Processing, Video Conference, dan sejenisnya serta pengembangan dan pemanfaatan program yang berkaitan dengan peningkatan mutu profesi dan kapasitas anggota PGRI terhadap teknologi informasi dan komunikasi.  

Saat ini piranti tersebut dikembangkan oleh SLCC ( Smart Learning & Caracter Center ) PGRI Pusat, yang di ketuai oleh  Prof. Dr.Ir.R.Eko Indrajit, M.Sc., MBA., Mphil., MA. Beliau lahir di  jakarta, dan akrab dipanggil dengan nama Richard. Memulai karirnya di dunia teknologi semenjak duduk di bangku kuliah. Menuntaskan pendidikannya di ITS Surabaya, kemudian melanjutkan di Harvard University, University of the city of Manila, Maastricht School of Management, Licester University dan London School of Public Relation. Sedangkan di SLCC PGRI Provinsi Jawa Timur  di ketuai oleh Bapak James Tomosouw.

SLCC PGRI di Kabupaten Ponorogo  ketuanya adalah Bapak Drs. Gunandi, MPd. Selain menjadi Ketua SLCC PGRI Kabupaten Ponorogo, beliau juga menjabat sebagi Pengawas SMP di Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo. Selalu aktif dan tekun dalam mendampingi dan memprogram semua pelatihan. Sehingga  semua pelatihan berjalan sukses dan lancar.

Dikedua divisi ini saling bersinergi untuk saling membantu dalam melaksanakan kegiatan di lapangan. Baik APKS PGRI dan SLCC PGRI Kab. Ponorogo saling menguatkan dan mendukung untuk kemajuan organisasi dan untuk meningkatkan kemajuan tentang Pendidikan di Kabupaten Ponorogo .  

 

 


No comments:

Post a Comment