MENDESAIN PEMBELAJARAN JARAK JAUH
Bersemangat dan
berfikir positiflah dalam menyambut tantangan hidup.
Berfokuslah pada
berbagai peluang yang ada di depan mata.
Berikanlah perhatian
dan pelayanan yang terbaik.
Jangan lupa
untuk bermimpi
Agar kita selalu
memiliki tujuan yang kuat atas keinginan kita.
Serta berharap agar terus sukses dalam setiap
tindakan.
Workshop Menulis 4
melalui online malam ini, merupakan pertemuan yang ke 17. Nara sumber malam ini adalah Bapak Indra
Charismiadji dan Bapak Drs. Wijaya Kusuma, M.Pd. Permulaan Workshop Menulis 4 melalui online
malam ini diumumkan oleh Bapak Wijaya kusuma melalui Group WA.
Pertemuan yang ke 17
kali ini diselenggarakan lewat jaringan aplikasi webex. Aplikasi Webex merupakan sebuah aplikasi
online yang dikembangkan oleh cisco yang membuat para pengguna saling
berkolaborasi lewat gambar, video dan suara dari mana pun secara lebih mudah.
Aplikasi ini menkombinasikan komunikasi lewat telepon dengan tampilan di layar
komputer. Tidak perlu menghabiskan biaya untuk perjalanan dan melakukan
pertemuan, cukup melalui penjelajah web di meja masing-masing dan lebih
produktif dibandingkan mengirim file yang akan didiskusikan lewat email.
Tidak ada perangkat
keras yang harus dibeli, maupun perangkat lunak yang harus diunduh. Dengan
aplikasi ini, pengguna akan lebih mudah dan efisien. Bertemu dalam jaringan dalam waktu yang
nyata. Mengurangi batasan, mengurangi waktu untuk menyelesaikan masalah, dan
waktu dalam bekerjasama. Dan ini sangat cocok dalam situasi dan kondisi
sekarang ini. Yang saat ini setiap kota melakukan karantina wilayah. Dan
melakukan physical distancing. Bahwa setiap orang harus melakukan jarak dan
tidak boleh berkerumun . Karena wabah
virus corona yang melanda dunia termasuk Indonesia masih belum usai.
Mengawali pertemuan perdana melalui wibex, Bapak Indra Charismiaji, memperkenalkan diri sebagai seorang praktisi dan pemerhati pendidikan Indonesia. Sekarang beliau aktif sebagai “Narasumber di berbagai media televisi , motivator yang bergerak dalam pembelajaran abad 21”.
Untuk
malam ini materinya sungguh menarik. Dan materinya sangat padat. Sayang
suara di video voic tidak begitu jelas. Mungkin dikarenakan masih perdana dalam
pembelajaran menggunakan aplikasi wibex.
Beliau memulai mengajak peserta untuk sharing pengalaman pembelajaran
online selama masa dirumah. Dan beberapa Bapak Ibu guru sudah memulai memberikan masukan suka dan
dukanya didalam melakukan pembelajaran lewat daring. Saat
ini semua bapak ibu guru diminta kreatif, untuk melakukan pembelajaran jarak
jauh.
Bapak Ibu guru, memberikan ulasan
kendala-kendala yang dialaminya selama melakukan pembelajaran jarak jauh. Kendala
– kendala Terkait aplikasi apa yang digunakan, lancar tidak dalam pembelajarannya,
bagaimana sinyalnya, bisa diterima siswa secara keseluruhan apa tidak dan bagaimana
bapak ibu guru mudah dalam memberikannya. Dan rata-rata semua Bapak Ibu Guru di
daerah mengeluhkan atas keterbatasan akses Internet dan perangkat yang dimiliki siswa.
Beliau melanjutkan materinya, dan
memaparkan melalui share screen power point dan slide. Materi nya adalah
memahami 4 pilar pendidikan menurut Unesco. Ke 4 pilar pendidikan ini merupakan
pegangan kita sebagai “Praktisi Pendidikan”
v 4 Pilar
Pendidikan Unesco
1.
Learning to know ( Belajar untuk tahu)
·
Disini memiliki arti bahwa siswa kita dianjurkan untuk mencari dan
mendapatkan pengetahuan melalui pengalaman-pengalamannya. Sehingga dari
pengalaman ini akan membuat sikap kritis dan semangat belajar siswa. Learning
to know, mengajarkan arti pentingnya sebuah pengetahuan. Dan didalamnya terdapat Learning how to learn, artinya peserta didik belajar untuk memahami apa yang ada di
sekitarnya, karena itu adalah proses belajar. Dimana belajar adalah suatu
proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya. Selain itu didalamnya juga mengajarkan tentang Live long of education atau yang disebut
dengan belajar sepanjang hayat. Arti pendidikan sepanjang hayat (long life
education) adalah bahwa pendidikan tidak berhenti hingga individu menjadi
dewasa, tetapi tetap berlanjut sepanjang hidupnya
2.
Learning to do( Belajar untuk melakukan )
·
Pentingnya berinteraksi dan bertindak. Siswa diajak untuk ikut serta dalam
memecahkan permasalahan yang ada di sekitarnya melalui sebuah tindakan nyata.
Belajar untuk menerapkan ilmu yang didapat, bekerja sama dalam sebuah tim guna
untuk memecahkan masalah dalam berbagai situasi dan kondisi. Learning to do berkaitan
dengan kemampuan hard
skill dan soft
skill. Disini sangat penting dan dibutuhkan dalam dunia
pendidikan, karena sesungguhnya pendidikan merupakan bagian terpenting dari
proses penyiapan SDM (Sumber Daya Manusia) yang berkualitas, tangguh, dan
terampil dan siap untuk mengikuti tuntutan zaman. siswa sebagai hasil dari
produk pendidikan memang harus dituntut memiliki kemampuan soft
skill dan hard skill. Hard
skill, memfokuskan kepada penguasaan ilmu pengetahuan,
teknologi dan keterampilan teknis yang berhubungan dengan kemampuan peserta
didik. Soft skill, keterampilan
yang menuntut intelektual. Yang berpengaruh pada kepribadian seseorang.
3.
Learning to be(
Belajar untuk menjadi )
·
Pentingnya mendidik dan melatih siswa agar menjadi pribadi yang mandiri dan
dapat mewujudkan apa yang diimpikan dan cita-citakan. Penguasaan pengetahuan
dan keterampilan (soft skill dan hard skill) merupakan
bagian dari proses menjadi diri sendiri (learning to be). Menjadi diri
sendiri dapat diartikan sebagai proses pemahaman terhadap kebutuhan dan jati
diri. Belajar untuk berperilaku sesuai dengan norma-norma dan kaidah yang
berlaku di masyarakat, belajar menjadi orang yang berhasil, sesungguhnya
merupakan proses pencapaian aktualisasi diri. Dan merupakan sangat erat
kaitannya dengan bakat dan minat perkembangan fisik, kejiwaan serta kondisi
lingkungan siswa.
4.
Learning to live together (
Belajar untuk hidup bersama )
·
Menanamkan kesadaran kepada para peserta didik bahwa mereka adalah bagian
dari kelompok masyarakat. jadi, mereka harus mampu hidup bersama. Dengan makin
beragamnya etnis di Indonesia, kita perlu menanamkan sikap untuk dapat hidup
bersama. Disini ditekankan bahwa kebiasaan hidup bersama, saling menghargai,
terbuka, memberi dan menerima perlu dikembangkan disekolah
v Digitalisasi Pendidikan
Menurut beliau, pendidikan
bukan tentang apa yang dipelajari saja, tetapi beliau juga mencontohkan dengan
perkembangan zaman. Contohnya HP Nokia, blacberry hingga berbasis android. Hal
ini merupakan perumpamaan bahwa kita
berpatokan pada materi, maka materi itu akan usang pada masanya. Apalagi
dimasa sekarang revolusi industri 4.0 semakin banyak pekerjaan yang akan
tergantikan oleh tekhnologi terkini.
Dan juga pembelajaran
daring yang efektif adalah menggunakan LMS (Learning Manajemen System). Standart pembelajaran
menggunakan Whatsapp (WA) tidak cocok untuk daring. Begitupun dengan ceramah
melalui vidio Online. Selain membutuhkan bandwith yang besar siswa juga
terkesan sekedar menerima informasi (diberitahu), padahal tuntutannya adalah
bagaimana mereka bisa membuat karya dan bukan sekedar tahu. Pada abad 21 ini
tugas guru adalah sebagai leader, fasilitator, sekaligus motivator bagi siswa.
Guru seharusnya memberikan pengalaman belajar kepada siswa untuk menemukan
sendiri solusi masalahnya.
v 31 Framwork
·
Yang
merupakan 3 kunci penting dalam framework Pendidikan yakni :
o Infrastruktur
o Infostruktur
o Infokulture
Ketiga hal ini harus diperhatikan, jika
tidak maka pembelajran tidak akan maksimal, seperti penyediaan sarana dan
prasarana, web hosting serta kultur pembelajaran yang sesuai dengan zamannya.
·
Tanggung
jawab utama guru dalam transformasi orientasi siswa didik dari tidak tahu
menjadi tahu, dari ketergantungan menjadi mandiri, dari tidak trampil menjadi
trampil, mempersiapkan siswa didik yang pasif menjadi siswa didik yang
berpengetahuan yang mampu menyerap dan
menyesuaikan diri dengan informasi baru dengan berfikir, bertanya, menggali,
mencipta dan mengembangkan cara-cara tertentu dalam memecahkan masalah yang
berkaitan dengan kehidupannya.
·
Guru
yang profesional adalah yang memiliki pengaruh kuat terhadap prestasi siswa,
sekalipun teknologi di era digital berkembang sangat pesat, dan tidak peduli
bagaimana konsep pendidikan. Peran guru dalam abad ke-21 seharusnya bergeser
dari berpola "penanam pengetahuan", menuju peran sebagai pembimbing,
pengarah diskusi dan pengukur kemajuan belajar siswa.
·
Tujuan utama dari pembelajaran abad ke-21 adalah membangun kemampuan
belajar individu dan mendukung perkembangan mereka menjadi pebelajar sepanjang
hayat, aktif, mandiri; oleh karena itu guru perlu menjadi "pelatih
pembelajaran", yang memberikan bimbingan untuk membantu siswa dalam
mengembangkan keterampilan dan menawarkan berbagai dukungan yang akan membantu
siswa mencapai tujuan belajar mereka.
v Portofolio siswa menjadi target.
Untuk Portofolio fokuslah pada
portofolio siswa didik, dan ajak mereka kreatif, membuat blog, games aplikasi
atau apa saja yang membuat mereka aktif dan kreatif sesuai masanya. Yang
penting siswa memahami dan mau melaksanakan sehingga da bukti fisik yang
menunjukkan bahwa siswa didik memahami materi tersebut dan melaksanakan tugas
dengan sebaik-baiknya. Seperti apa yang telah dilakukan oleh Bapak Wijaya
Kusuma, didalam memberikan materinya di kegiatan belajar menulis melalui WA
Group, dimana peserta diwajibkan membuat resume materi kuliah online yang
dipubikasikan melalui blog di internet.
Sekecil apapun perubahan yang kita lakukan, pasti akan membantu kita
menjadi lebih baik. Melakukan perubahan kecil secara rutin dan berusaha yang
tulus akan membuat sebuah perubahan yang besar pada kehidupan kita. Dan sekecil
apapun tindakan yang membuat kehidupan kita semakin positif akan membawa dampak
besar di masa depan.
v Menulis adalah ketrampilan dan ruh
kita untuk selalu berkarya dan berkarya... Menuangkan sebuah gagasan, ide, pemikiran dan
karya spektakuler yang akan membangun opini nyata. Mari selalu berkarya, setiap goresan pena kita akan membuahkan
bahagia.
# Keep Spirit,
keep sharing and keep loving
# part.17
# sitifatonah
No comments:
Post a Comment