Thursday, April 2, 2020

MENDESAIN PEMBELAJARAN JARAK JAUH


MENDESAIN PEMBELAJARAN JARAK JAUH



Bersemangat dan berfikir positiflah dalam menyambut tantangan hidup.

Berfokuslah pada berbagai peluang yang ada di depan mata.
Berikanlah perhatian dan pelayanan yang terbaik.
Jangan lupa untuk bermimpi
Agar kita selalu memiliki tujuan yang kuat atas keinginan kita.
Serta berharap agar terus sukses dalam setiap tindakan. 




Workshop Menulis 4 melalui online malam ini, merupakan pertemuan yang ke 17.  Nara sumber malam ini adalah Bapak Indra Charismiadji dan Bapak Drs. Wijaya Kusuma, M.Pd.  Permulaan Workshop Menulis 4 melalui online malam ini diumumkan oleh Bapak Wijaya kusuma melalui Group WA.

 
Pertemuan yang ke 17 kali ini diselenggarakan lewat jaringan aplikasi webex.  Aplikasi Webex merupakan sebuah aplikasi online yang dikembangkan oleh cisco yang membuat para pengguna saling berkolaborasi lewat gambar, video dan suara dari mana pun secara lebih mudah. Aplikasi ini menkombinasikan komunikasi lewat telepon dengan tampilan di layar komputer. Tidak perlu menghabiskan biaya untuk perjalanan dan melakukan pertemuan, cukup melalui penjelajah web di meja masing-masing dan lebih produktif dibandingkan mengirim file yang akan didiskusikan lewat email.

Tidak ada perangkat keras yang harus dibeli, maupun perangkat lunak yang harus diunduh. Dengan aplikasi ini, pengguna akan lebih mudah dan efisien.  Bertemu dalam jaringan dalam waktu yang nyata. Mengurangi batasan, mengurangi waktu untuk menyelesaikan masalah, dan waktu dalam bekerjasama. Dan ini sangat cocok dalam situasi dan kondisi sekarang ini. Yang saat ini setiap kota melakukan karantina wilayah. Dan melakukan physical distancing. Bahwa setiap orang harus melakukan jarak dan tidak boleh berkerumun .  Karena wabah virus corona yang melanda dunia termasuk Indonesia masih belum usai.


Mengawali pertemuan perdana melalui wibex,  Bapak Indra Charismiaji,  memperkenalkan diri sebagai seorang praktisi dan pemerhati pendidikan Indonesia. Sekarang beliau aktif sebagai “Narasumber di berbagai media televisi , motivator yang bergerak dalam pembelajaran abad 21”.
  

Untuk  malam ini materinya sungguh menarik. Dan materinya sangat padat. Sayang suara di video voic tidak begitu jelas. Mungkin dikarenakan masih perdana dalam pembelajaran menggunakan aplikasi wibex.  Beliau memulai mengajak peserta untuk sharing pengalaman pembelajaran online selama masa dirumah. Dan beberapa Bapak Ibu guru  sudah memulai memberikan masukan suka dan dukanya didalam melakukan pembelajaran lewat daring. Saat ini semua bapak ibu guru diminta kreatif, untuk melakukan pembelajaran jarak jauh.  

Bapak Ibu guru, memberikan ulasan kendala-kendala yang dialaminya selama melakukan pembelajaran jarak jauh. Kendala – kendala Terkait aplikasi apa yang digunakan, lancar tidak dalam pembelajarannya, bagaimana sinyalnya, bisa diterima siswa secara keseluruhan apa tidak dan bagaimana bapak ibu guru mudah dalam memberikannya. Dan rata-rata semua Bapak Ibu Guru di daerah mengeluhkan atas keterbatasan akses Internet  dan perangkat yang dimiliki siswa.

Beliau melanjutkan materinya, dan memaparkan melalui share screen power point dan slide. Materi nya adalah memahami 4 pilar pendidikan menurut Unesco. Ke 4 pilar pendidikan ini merupakan pegangan kita sebagai “Praktisi Pendidikan”


v 4  Pilar Pendidikan Unesco

            1.      Learning to know ( Belajar untuk tahu)
·           Disini memiliki arti bahwa siswa kita dianjurkan untuk mencari dan mendapatkan pengetahuan melalui pengalaman-pengalamannya. Sehingga dari pengalaman ini akan membuat sikap kritis dan semangat belajar siswa. Learning to know, mengajarkan arti pentingnya sebuah pengetahuan.  Dan didalamnya  terdapat Learning how to learn, artinya peserta didik belajar untuk memahami apa yang ada di sekitarnya, karena itu adalah proses belajar. Dimana belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Selain itu didalamnya juga mengajarkan  tentang Live long of education atau yang disebut dengan belajar sepanjang hayat. Arti pendidikan sepanjang hayat (long life education) adalah bahwa pendidikan tidak berhenti hingga individu menjadi dewasa, tetapi tetap berlanjut sepanjang hidupnya

            2.      Learning to do( Belajar untuk melakukan )
·           Pentingnya berinteraksi dan bertindak. Siswa diajak untuk ikut serta dalam memecahkan permasalahan yang ada di sekitarnya melalui sebuah tindakan nyata. Belajar untuk menerapkan ilmu yang didapat, bekerja sama dalam sebuah tim guna untuk memecahkan masalah dalam berbagai situasi dan kondisi. Learning to do berkaitan dengan kemampuan hard skill dan soft skill. Disini sangat penting dan dibutuhkan dalam dunia pendidikan, karena sesungguhnya pendidikan merupakan bagian terpenting dari proses penyiapan SDM (Sumber Daya Manusia) yang berkualitas, tangguh, dan terampil dan siap untuk mengikuti tuntutan zaman. siswa sebagai hasil dari produk pendidikan memang harus dituntut memiliki kemampuan soft skill dan hard skill. Hard skill, memfokuskan kepada penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan teknis yang berhubungan dengan kemampuan peserta didik. Soft skill, keterampilan yang menuntut intelektual. Yang berpengaruh pada kepribadian seseorang.

                  3.          Learning to be( Belajar untuk menjadi )
·           Pentingnya mendidik dan melatih siswa agar menjadi pribadi yang mandiri dan dapat mewujudkan apa yang diimpikan dan cita-citakan. Penguasaan pengetahuan dan keterampilan (soft skill dan hard skill) merupakan bagian dari proses menjadi diri sendiri (learning to be). Menjadi diri sendiri dapat diartikan sebagai proses pemahaman terhadap kebutuhan dan jati diri. Belajar untuk berperilaku sesuai dengan norma-norma dan kaidah yang berlaku di masyarakat, belajar menjadi orang yang berhasil, sesungguhnya merupakan proses pencapaian aktualisasi diri. Dan merupakan sangat erat kaitannya dengan bakat dan minat perkembangan fisik, kejiwaan serta kondisi lingkungan siswa. 

                  4.         Learning to live together ( Belajar untuk hidup bersama )


·           Menanamkan kesadaran kepada para peserta didik bahwa mereka adalah bagian dari kelompok masyarakat. jadi, mereka harus mampu hidup bersama. Dengan makin beragamnya etnis di Indonesia, kita perlu menanamkan sikap untuk dapat hidup bersama. Disini ditekankan bahwa kebiasaan hidup bersama, saling menghargai, terbuka, memberi dan menerima perlu dikembangkan disekolah

  
v Digitalisasi Pendidikan

Menurut beliau, pendidikan bukan tentang apa yang dipelajari saja, tetapi beliau juga mencontohkan dengan perkembangan zaman. Contohnya HP Nokia, blacberry hingga berbasis android. Hal ini merupakan perumpamaan bahwa kita  berpatokan pada materi, maka materi itu akan usang pada masanya. Apalagi dimasa sekarang revolusi industri 4.0 semakin banyak pekerjaan yang akan tergantikan oleh tekhnologi terkini.

Dan juga pembelajaran daring yang efektif adalah menggunakan LMS (Learning Manajemen System). Standart pembelajaran menggunakan Whatsapp (WA) tidak cocok untuk daring. Begitupun dengan ceramah melalui vidio Online. Selain membutuhkan bandwith yang besar siswa juga terkesan sekedar menerima informasi (diberitahu), padahal tuntutannya adalah bagaimana mereka bisa membuat karya dan bukan sekedar tahu. Pada abad 21 ini tugas guru adalah sebagai leader, fasilitator, sekaligus motivator bagi siswa. Guru seharusnya memberikan pengalaman belajar kepada siswa untuk menemukan sendiri solusi masalahnya.


v 31 Framwork
·              Yang merupakan 3 kunci penting dalam framework Pendidikan yakni :
o   Infrastruktur
o   Infostruktur
o   Infokulture
Ketiga hal ini harus diperhatikan, jika tidak maka pembelajran tidak akan maksimal, seperti penyediaan sarana dan prasarana, web hosting serta kultur pembelajaran yang sesuai dengan zamannya.

 v Apa Fungsi Guru di Abad 21
·       Tanggung jawab utama guru dalam transformasi orientasi siswa didik dari tidak tahu menjadi tahu, dari ketergantungan menjadi mandiri, dari tidak trampil menjadi trampil, mempersiapkan siswa didik yang pasif menjadi siswa didik yang berpengetahuan  yang mampu menyerap dan menyesuaikan diri dengan informasi baru dengan berfikir, bertanya, menggali, mencipta dan mengembangkan cara-cara tertentu dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan kehidupannya.

·       Guru yang profesional adalah yang memiliki pengaruh kuat terhadap prestasi siswa, sekalipun teknologi di era digital berkembang sangat pesat, dan tidak peduli bagaimana konsep pendidikan. Peran guru dalam abad ke-21 seharusnya bergeser dari berpola "penanam pengetahuan", menuju peran sebagai pembimbing, pengarah diskusi dan pengukur kemajuan belajar siswa.

·       Tujuan utama dari pembelajaran abad ke-21 adalah membangun kemampuan belajar individu dan mendukung perkembangan mereka menjadi pebelajar sepanjang hayat, aktif, mandiri; oleh karena itu guru perlu menjadi "pelatih pembelajaran", yang memberikan bimbingan untuk membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan dan menawarkan berbagai dukungan yang akan membantu siswa mencapai tujuan belajar mereka. 


v Portofolio siswa menjadi target.

Untuk Portofolio fokuslah pada portofolio siswa didik, dan ajak mereka kreatif, membuat blog, games aplikasi atau apa saja yang membuat mereka aktif dan kreatif sesuai masanya. Yang penting siswa memahami dan mau melaksanakan sehingga da bukti fisik yang menunjukkan bahwa siswa didik memahami materi tersebut dan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Seperti apa yang telah dilakukan oleh Bapak Wijaya Kusuma, didalam memberikan materinya di kegiatan belajar menulis melalui WA Group, dimana peserta diwajibkan membuat resume materi kuliah online yang dipubikasikan melalui blog di internet.


Sekecil apapun perubahan yang kita lakukan, pasti akan membantu kita menjadi lebih baik. Melakukan perubahan kecil secara rutin dan berusaha yang tulus akan membuat sebuah perubahan yang besar pada kehidupan kita. Dan sekecil apapun tindakan yang membuat kehidupan kita semakin positif akan membawa dampak besar di masa depan.

v Menulis adalah ketrampilan dan ruh kita untuk selalu berkarya dan berkarya...  Menuangkan sebuah gagasan, ide, pemikiran dan karya spektakuler yang akan membangun opini nyata. Mari selalu berkarya,  setiap goresan pena kita akan membuahkan bahagia.


# Keep Spirit, keep sharing and keep loving
# part.17
# sitifatonah

No comments:

Post a Comment