Tuesday, March 31, 2020

CARA MUDAH MENULIS


CARA MUDAH MENULIS   

Pertemuan ke 15
Sabtu, 31 Maret 2020



Tinggalkan pikiran yang membuat kita lemah.
 Dan peganglah pikiran yang memberi kekuatan bagi kita . 
Rekam dan catat pikiran dan gagasan tersebut untuk sebuah kebahagiaan.
 Dan membawa ke arah kesuksesan menuju perubahan yang bermakna.
Semangat Yuukkk....


Seseorang akan menjadi seorang penulis besar, bukanlah tanpa sebab. Pasti dikarenakan ada cara berpikir serta attitude tertentu yang secara konsisten beliau lakukan setiap hari. Sebagai seorang penulis memang harus banyak belajar dan banyak cara untuk bisa mengaktualisasikan buah fikirannya. Tak terkecuali beliau Bunda Dra. Sri Melni, M.Pd.  yang berasal dari Solok.

Beliau mengenalkan cara menulis praktis, yang memudahkan untuk seorang pemula menulis dengan praktis dan mudah. Dengan materi “”Menulis Mudah Seperti Berbicara”. Beliau mengenalkan dengan cara menggunakan “Aplikasi Writer Plus”. Sebelum memakai aplikasi writer plus, disarankan untuk mengunduh dan mendownload dulu di playstore aplikasi Writer Plus dulu. Beliau dengan penuh kesabaran menjelaskan bagaimana caranya dengan detail mengenai menginstal Aplikasi Writer Plus. Inilah aplikasi Writer Plus :

 




Caranya klik lambang huruf W di hp dan lakukan klik tanda tambah (+). Maka akan muncul aplikasi writer plus di HP. Seperti yang tercantum di dalam gambar dibawah ini.

 

  Untuk memulai menulis dengan berbicara tekan tanda microphone, jika sudah berubah warna silakan bicara sesuai yang diinginkan. Apa saja yang akan kita ucapkan untuk menulis. Silakan mencobanya, apa yang ditulis itu yang diucapkan. Tulisan akan terekam dengan sendirinya. Contohnya seperti ini , Dan klik tanda titik 3 disudut kanan atas :

 

Maka ketika diklik hasilnya akan menunjukkan box yang berisi 4 perintah diantaranya adalah: share, style, night mode dan word count. Kalau kita menginginkan tulisan kita berpindah ke words, maka pilih “Share”  , namun sebelumnya harus dirubah dulu dalam bentuk text.   



Jika sudah dalam bentuk text kita akan mudah mengeditnya. Dan juga bisa dipindahkan ke mik word untuk menyimpan dan merubahnya dalam bentuk dokumen.


 




Aplikasi ini sangat simple untuk digunakan jika kita mau menulis,  baik sambil berjalan, tidur-tiduran ataupun dalam waktu santai  tanpa harus membawa laptop di setiap saat. Seperti yang di ungkapkan dalam buku Bapak Wijaya Kusuma, menulislah setiap hari, agar setiap kejadian kita tulis. kita rekam sehingga bisa terdokumentasikan.

Salah seorang peserta pelatihan menanyakan mengenai bagaimana cara mengubahnya ke Ms. Word.  Menurut beliau caranya  adalah dengan mengcopy biasa, copy dan paste. Tetapi sebelumnya buka WA melalui WA Web. Pindahkan, lalu salin serta copi paste di words. Lebih mudah buka dengan cara memakai laptop untuk menyatukan dengan buka WA Web. Bila menggunakan HP hanya untuk menulis sambil bicara jika kita tidak sedang mengetik menggunakan laptop. Dan untuk memakai “tanda baca” tetap memakai key yang ada di HP. Dari tulisan itu tadi baru disambung di mik words sekaligus editing teks sampai menjadi sebuah kalimat yang tercantum dalam sebuah artikel.

Dimanapun kita bisa menulis, sambil memasak, sambil istirahat atau di manapun kita berada, kita bisa menulis. Fungsi dari writer plus adalah sebagai alat bantu rekam, untuk memudahkan merekam melalui tulisan. Sehingga memudahkan kita untuk merekam buah fikiran kita dalam sebuah kata dan kalimat. Setelah kita ada waktu untuk menuliskan dalam sebuah artikel baru kita tuangkan dan copi paste untuk dipindahkan dalam sebuah words.

Suatu tindakan cerdas, bila kita menyimpan buah fikiran dan gagasan yang secara spontan keluar begitu saja kita simpan ke dalam sebuah catatan khusus, dan nantinya kita tuangkan dalam sebuah artikel yang bermakna. Siapa tahu pula pemikiran singkat tersebut membawa wacana dan dampak yang luar biasa bagi kehidupan lingkungan sekitar kita, tempat tugas kita, bangsa dan negara. Pemikiran yang kreatif dan membangun akan membantu seseorang maju dalam hal karirnya mendatang.


v Menulis adalah teman kita dalam menjelajah keajaiban. Menuangkan sebuah gagasan, ide, pemikiran dan karya spektakuler yang akan membangun opini nyata. Mari selalu berkarya,  setiap goresan pena kita akan membuahkan bahagia.




#Keep Spirit, keep sharing and keep loving
#part.15
#sitifatonah


Sunday, March 29, 2020

JEJAK SUKSES SEORANG PENULIS


PERJALANAN SUKSES SEORANG PENULIS


Oleh :
SITI FATONAH, S.Pd., M.Psi.


Mengungkapkan ide dan pemikiran melalui tulisan, itu sangat membanggakan.
Tulisan merupakan  cermin pemikiran kita.
Dengan tulisan dunia menjadi terlihat luas tanpa batas
Dengan tulisan hidup akan bermakna
Dengan tulisan hidup akan berharga
Dan bahagia

Suatu kebanggaan yang luar biasa bila karya dan tulisannya akan di hargai dan bermakna bagi orang lain. Tekadnya yang luar biasa, dan kerja kerasnya berwujud nyata. Dedikasi dan karya tulisnya sudah diakui oleh negara. Sudah sekitar 450 buku lebih buku ber ISBN hasil dari karyanya.  Dan dari kerja kerasnya pula, beliau meraih pemenang lomba Inobel tahun 2016, Bidang Sorak Kemdikbud. Beliau pegiat literasi dan juga sebagai Guru Bahasa Jawa di SMPN Baureno Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Penampilannya bersahaja, tetapi pemikirannya sangat luar biasa. Ide – idenya sangat cemerlang dan menginspirasi sekolah – sekolah di kotanya. Buah pikirannya membawa sekolahnya menjadi sekolah rujukan dalam hal penulisan. Bukunya menginspirasi siswa –siswanya untuk selalu berkarya. Menumbuhkan jiwa literasi yang luar biasa. Hingga dikenal sekolah literasi di kotanya, sehingga beliau dikenal banyak orang dan dikenal banyak pihak, beliau adalah Ibu Emi Sudarwati.

Pengalaman yang luar biasa diawal meniti karier sebagai penulis, di tahun 2013, beliau bergabung  di kelompok penulis PSJB ( Pamarsudi Sastra Jawi Bojonegoro). Disini penulis menemukan dunia yang lain, dunia yang mengasyikkan dan dunia yang membawanya ke dunia antara nyata dan maya.  Tanpa ragu dan penuh semangat beliau bertemu dan berguru kepada JFX. Hoery (Padangan-Bojonegoro),  Sunaryata Soemardjo (Ngimbang-Lamongan), Nono Warnono (Gajah Indah-Bojonegoro), Gampang Prawoto (Sumberrejo-Bojonegoro), Sri Setyo Rahayu (Surabaya), almarhum Anas AG (Pemred  Radar Bojonegoro-waktu itu), dan masih banyak lagi yang lainnya.

Berbekal tekat dan keuletannya, beliau belajar dari orang-orang hebat di dunia tulis-menulis, akhirnya penulis mendapatkan pencerahan. Dan membawanya kepada inspirasi yang membuahkan karya siswanya  yang sudah terkumpul  dan bisa diterbitkan, oleh penerbit  Internsional Standart Book Nomber dan mendapatkan ISBN.


Diawal awal tahun 2014 beliau menerbitkan cerkak yang berjudul “Lung”, dan di penghujung tahun 2014, kembali beliau menorehkan penanya kembali, bekerja sama dengan PSJB, membuahkan karya – karya dan mendapatkan sambutan luarbiasa dari kepala sekolah, kepala dinas bahkan bapak Bupati Bojonegoro kala itu.

Penulis juga di datangi oleh salah satu wartawan radar Bojonegoro untuk wawancara.  Hari berikutnya, sudah tertayang di surat kabar harian Radar Jawa Pos Bojonegoro yang sangat terkenal. Darisini, semua penasaran dengan buku karya siswa tersebut, sehingga semua orang berebut buku di Toko Buku Nusantara Bojonegoro, karena penasaran dengan buku karya siswa tersebut. Mereka Ingin  meniru sepak terjangnya, dan ingin kelihat kunci kesuksesannya untuk belajar menulis serta menerbitkan buku. 

Buku karya beliau  dan siswa SMPN 1 Baureno  menjadi inspirasi bagi banyak sekolah.  Bukan hanya di Bojonegoro, namun juga di Kabupaten lain.  Sehingga sering diwawancara wartawan berbagai media,  baik cetak maupun on line.  Akhirnya beliau bisa tampil di berbagai media tanpa harus membayar sepeserpun.

Ditahun 2015 ini, penulis ditugaskan untuk mengikuti lomba inobel tingkat nasional.  Awalnya ada rasa tidak percaya diri.  Namun karena Bapak Edy Dwi Susanto selaku kepala sekolah waktu itu tidak henti memberikan semangat dan motivasi.  Akhirnya penulis mengirimkan karya inovasi, meskipun dengan setengah hati. Namun tidak disangka, ternyata dapat panggilan sebagai finalis inobelnas.  Bersama 102 guru dari seluruh Indonesia, penulis diundang ke Jakarta untuk presentasi.  Ternyata bukan hanya presentasi, tetapi ada ujian tulis juga.  Seusai lomba, seluruh finalis diajak berwisata di Dufan.  Meskipun belum mendapat juara, namun penulis sudah cukup bangga, bisa belajar bersama guru-guru hebat dari seluruh tanah air.

Di samping itu, penulis juga mendapat rekomemdasi dari PSJB untuk mengikuti sayembara di BBJT.  PSJB adalah kepanjangan dari Pamarsudi Sastra Jawi Bojonegoro.  Sedangkan BBJT kepanjangan dari Balai Bahasa Jawa Timur.  Lembaga tersebut, setiap tahun mengadakan sayembara, yaitu pemilihan sanggar sastra, karya sastra Indonesia, karya sastra Jawa, dan guru bahasa berdedikasi.

        Berangkat dari sinilah akhirnya beliau mendapat anugrah sebagai guru Bahasa Jawa Berdedikasi.  Hal ini disebabkan karena sudah menerbitkan beberapa buku karya sastra siswa.  Semua itu diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi guru-guru lain untuk lebih berinovasi lagi.  Dengan status baru ini, penulis merasa memiliki tanggung jawab moral, agar lebih giat menularkan virus literasi di manapun juga.  Bukan hanya untuk siswa, namun juga untuk sesama guru.  Bukan hanya di Bojonegoro saja, tetapi sampai ke luar daerah.

Di tahun 2016, beliau mengikuti seleksi guru prestasi tingkat Kabupaten Bojonegoro.  Sebenarnya saat itu sudah untuk yang ke dua kalinya.  Karena banyak guru menolak mengikuti seleksi tersebut, akhirnya penulis ditugaskan lagi.  Ternyata tidak sia-sia.  Karena bisa menduduki juara ke tiga dari tiga puluhan peserta. Dan di tahun yang sama, beliau kembali mengirimkan karya inobel.  Kali ini bukan atas inisiatif  bapak kepala sekolah, tetapi keinginan beliau  sendiri.  Karena pengalaman tahun 2015 lalu begitu menginspirasi.  Kali ini bukan karya baru.  Namun karya lama yang diedit, dengan tambahan sesuai yang diberikan oleh dewan juri.  Alhasil, mendapat juara 1 inobelnas kategori SORAK (Seni, Olah Raga, Agama, bimbingan Konseling dan Muatan Lokal).


Tidak lama seusai lomba, penulis mendapat panggilan untuk short Course di Negeri Belanda.  Belajar sistem pendidikan di negri kaum penjajah yang super maju itu.  Berkunjung di dua universitas terbaik, yaitu Windesheim dan Leiden.  Juga berkunjung ke sekolah-sekolah terbaik, yaitu Van Der Capellen dan lain-lain.  Bukan hanya itu, semua peserta diajak berwisata ke Volendam, menyusuri Kanal Amsterdam dan mampir ke Brussel-Belgia. Sepulang dari Belanda, masih juga mendapat panggilan workshop menulis jurnal di Kota Bali.

Pengalaman yang membahagiakan dan mengasyikkan , di samping belajar juga bisa berwisata keliling kota terindah di negeri ini.  Kali ini, semua peserta mendapat materi merubah naskah inobel menjadi jurnal.  Tentu ini bukan hal kecil, karena naskah tersebut akan dimuat dalam jurnal berkelas nasional.  Nama jurnalnya adalah DEDAKTIKA.

  Tidak berhenti sampai di situ, dan di tahun 2017, beberapa bulan berikutnya beliau  diundang untuk mengikuti workshop Literasi di Kota Batam.  Tidak ingin melewatkan kesempatan, beberapa peserta menyempatkan mampir ke negara tetangga, yaitu Singapura.  Sehari di kota lion, melahirkan sebuah buku berjudul Dag Dig Dug Singapura. Bukan aji mumpung atau apa, hanya tidak ingin melewatkan kesempatan baik.  Kapan lagi seorang guru bisa jalan-jalan ke Singapura, kalau bukan memanfaatkan kesempatan baik tersebut.  Kebetulan juga bertepatan dengan liburan sekolah, jadi sama sekali tidak mengganggu kegiatan belajar-mengajar di sekolah.

Paska menyandang predikat juara I Inobelnas, beliau belum boleh lagi mengikuti lomba yang sama.  Tentu dalam waktu yang belum bisa diprediksi.  Oleh karena itu, beliau tidak ingin kesepian dan berpangku tangan tanpa prestasi apapun. Naluri menulisnya tergerak, lalu mengajak teman-teman alumni finalis inobelnas untuk menulis bersama dalam satu buku.  Beliau menyebutnya dengan istilah Patungan Buku Inspiratif.

Bukan hanya karya yang bersifat ilmiah.  Namun dalam grup tersebut juga menerbitkan kumpulan cerita inspiratif,  berbagi pengalaman mengajar, kumpulan puisi, kumpulan pantun dan masih banyak lagi buku-buku lainnya. Dalam perkembangan selanjutnya, bahkan bukan hanya menerbitkan buku-buku patungan.  Namun saat ini lebih banyak menerbitkan SBGI (Satu Buku Guru Indonesia) dan SBSI (Satu Buku Siswa Indonesia).

Ditahun 2018, ratusan buku lahir dari grup Patungan Buku Guru Inspiratif.  Karena sejak tahun 2018 ini lebih banyak menerbitkan SBGI dan SBSI, maka nama grup dirubah.  Yaitu menjadi Penerbit Buku Inspiratif (PBI).  Beberapa undangan dari daerah-daerah lain mulai berdatangan.  Misalkan dari Kota Bogor, Sampang, Tuban, Blitar, Lamongan, Yogyakarta dan lain-lain.  Akhirnya penulis berinisiatif, hanya menerima undangan sebagai nara sumber pada Hari Sabtu-Minggu atau Jumat sore.


Sedang di Bojonegoro sendiri, penulis aktif sebagai Guru Ahli (GA) di Pusat Belajar Guru (PBG).  Setiap saat harus siap menerima panggilan sebagai pemateri seminar maupun pelatihan.  Juga sebagai juri dalam lomba-lomba guru.  Tempatnya bisa di PBG pusat atau di PBG kecamatan. Selain di PBG, juga penulis juga aktif di PGRI.  Yaitu sebagai juri lomba Guru menulis dan pelatihan menulis buku.  Memotivasi guru-guru Bojonegoro agar lebih inovatif dalam mengajar, dan lebih kreatif dalam menulis. 

Beliau memotivasi dan menghimbau  agar guru-guru lebih sering mengirimkan hasil karya ke media.  Jangan berharap sekali kirim pasti tayang atau dimuat.  Namun harus bersabar, terus-menerus mengirim naskah.  Lama kelamaan pasti dimuat juga. Bukan karena penerbit merasa kasihan, tapi memang pengalaman menulis itu sangat diperlukan.  Dengan terus-menerus mengirim naskah, berarti sudah terus menerus belajar menulis pula.  Dari proses tersebut kita belajar.  Belajar meminimalisir kekesalahan.

Ditahun 2019, beliau mengawali menerbitkan buku Kado Cinta 20 Tahun dan Haiku.  Karya ini ditulis berdua dengan suami.  Semoga dengan lahirnya buku tersebut, ikatan pernikahan penulis dengan suami semakin bahagia. Selanjutnya, di tahun yang sama.  Penulis ingin menerbitkan 2 buku tunggal dan beberapa buku patungan.  Buku tunggal yang pertama berbahasa jawa, yaitu pengalaman selama haji dan umrah.  Sedangkan buku tunggal yang ke dua adalah,  “Menulis dan menerbitkan Buku sampai Keliling Nusantara dan Dunia”.  Alhamdulilah impian ini bisa menjadi kenyataan. Selain ada tambahan menulis bersama penerbit Ilalang, beliau juga selalu menulis buku bersama anak didiknya SMP 1 Baureno dan Group Patungan Buku Inspiratif, sehingga ditahun itu beliau banyak menerbitkan buku-buku inspiratif. Dan juga.

Beliau sering menulis bertemakan pendidikan, keluarga, wisata dan kadang juga bertema bebas. Misalkan menulis novel, beliau menggunakan kata aku atau saya.  Tapi harus konsisten.  Sejak awal sampai akhir.  Kalau sudah menggunakan “aku ya aku”.   Kalau “saya ya saya” terus. Sedangkan untuk menulis esai, PTK, karya inovatif, skripsi dll, yang digunakan  adalah kata “penulis”.

Bila kepingin sukses menulis buku, Kuncinya adalah “banyak membaca buku”.  Misalnya ingin mengajak siswa menulis cerpen untuk dijadikan buku karya bersama siswa, apakah harus satu tema... atau boleh bermacam-macam ...?? Kalau cara saya.  Sebelum pembelajaran anak-anak baca buku.  Atau bisa 1 anak baca buku di depan, yang lain mendengarkan.  Kemudian semua mebuat ringkasan isi cerita tersebut.  Lalu saya tunjuk secara acak beberapa siswa membacakan ringkasannya.  Lama-lama anak akan memahami struktur cerita. Baru kita arahkan untuk menulis.

Beliau juga menulis buku bahasa jawa, karena buku bahasa Jawa jarang, sehingga beliau bertanggung jawab untuk nguri - nguri kebudayaan bangsa kita yang hampir punah.  Semua buku mudah ditulis jika sesuai dengan yang kita sukai. Misalkan  bila kita suka baca novel, pasti sangat mudah menulis novel. Dan bila kita menyukai karya inovatif, pasti akan mudah menulis karya inovatif.  Dan selain itu beliau juga memikirkan penerbitnya, dimana bila diperlukan biaya penerbitan, berarti harus mengetahuipenerbitnya pula, contohnya pernerbit Indie.

Bila kita membayar biaya penerbitan mandiri, berarti penerbit indie,  dan juga Majas Grup.  Di dalamnya Majas Group ada 3 penerbit. Yaitu : 1)  Majas, 2) Dwi Putra Jawa dan 3) Praktek Mandiri. Beliau menyukai penerbit Indie. Dikarenakan semua buah pikirannya pasti bisa diterbitkan. Yang terpenting, bisa menjadi penulis, distributor sekaligus penjual bukunya sendiri. Untuk pemasaran bukunya, beliau sering menitipkan bukunya di TB. Nusantara Bojonegoro, juga membawanya pada saat seminar atau workshop, juga sering memposting di media sosial. Tapi paling enak membuat buku patungan, tidak usah repot promosi, buku sudah tersebar ke seluruh Indonesia. Misalkan buku hasil patungan 50 penulis. Masing2 penulis wajib membeli 10 eks.  Jadi buku langsung dicetak 500 eks.  Biaya produksi lebih murah juga.

Sebenarnya mimpinya di tahun 1997  adalah ingin melihat 30.000 naskah Jawa yang katanya tersimpan di Museum Leiden-Belanda. Alhamdulillah.... Mimpinya terwujud pada tahun 2016.  Bahkan ketika beliau sudah mulai melupakan mimpi itu, dan inspirasi menulisnys selalu muncul. Prinsipnya adalah SaGuSaBu (Satu Guru Satu Buku) & SaSis SaBu (Satu Siswa Satu Buku). Sehingga satu guru satu buku dan satu siswa satu buku.


Untuk menerbitkan buku ber ISBN , sangatlah mudah dan murah. Dan biaya penerbitannya tergantung jumlah halaman.  Beliau menyarankan untuk mengikuti program ini. Kirimkan naskah buku Bapak/Ibu Guru atau Siswa. Tentang apa saja sesuai bakat dan minat.  Misalkan: Kumpulan Puisi,Kumpulan Cerpen,Kumpulan Esai,Novel,PTK ( Penelitian Tindakan Kelas ), Naskah INOBEL, Kumpulan Pantun, Kumpulan Resep, Kumpulan Cerpen Misteri. Jenis  huruf ,  Time new roman/12/1,5 dan ukuran kertas A5 dengan spasi 2:2;2;2.  Bila Naskah sudah lengkap dengan  kata pengantar, biografi dan foto dalam 1 file. Jangan dipisah-pisah.Nama file : “SaGu SaBu” spasi nama  atau “SaSis SaBu spasi nama”. Contoh : SaGu SaBu Emi atau SaSis SaBu Emi.

Buku adalah bukti sejarah.  Buku merupakan catatan bahwa kita pernah hidup di dunia ini.  Oleh karena itu, saya ingin mengabadikan setiap jengkal perjalanan menjadi sebuah buku.  Setiap karya pasti akan menemukan takdirnya sendiri.  Semoga buku sederhana ini mengispirasi banyak orang.

Selalu lah menulis, jadikan hobi, lakukan dengan hati, mungkin saat ini tulisanmu bukan apa-apa, tapi kalo kamu konsisten dan bersabar maka tulisanmu bisa jadi luar biasa, tidak ada yg tak mungkin selagi kamu berusaha. Ibarat anak yang baru pandai berjalan. Ia akan slalu bangkit meskipum berkali - kali jatuh,  dan pada akhirnya dia akan berdiri kokoh....



v  Sadari kekuatan, talenta dan minat terbaik dalam diri kita dan jangan tergoda untuk mengurusi kelebihan dan kekuatan orang lain. Fokuskan energi kita untuk menjadi yang terbaik di bidang kita. Telusuri minat dan lakukan  hal-hal yang kita sukai dengan ikhlas dan terus belajar. Bila perlu tanyakan pendapat orang-orang terdekat  kita karena mungkin mereka mengetahui kekuatan yang mungkin tidak kita sendiri.


#  Keep Spirit, keep sharing and keep loving
#  part.14
#  sitifatonah


Saturday, March 28, 2020


JEJAK SANG INOVATOR BLOGGER




Sebuah tulisan adalah buah pikiran dari  ilmu yang terpendam.
Ikatlah ilmu itu dengan tulisan. Menulis merangsang pemikiran untuk berkembang. 
Yakinlah bahwa suatu saat tulisan itu akan bermanfaat
Baik untuk diri sendiri maupun
Masyarakat.

            Awal sebagai penulis adalah sebuah impian. Impian itulah yang menjadikan motivasi beliau untuk merajut sebuah angan. Sehingga mencuat menjadi kenyataan hingga sekarang. Karismanya juga mendukung untuk menggapai impian. Kerja kerasnya membuahkan hasil yang nyata untuk mewujudkan dirinya menjadi seorang yang terkenal, mumpuni dan disegani.  Namanya sudah banyak dikenal di masyarakat sebagai seorang Guru teladan, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Pembicara Seminar dan Workshop Tingkat Nasional. Dan sering diminta menjadi pembicara narasumber di bidang ICT, edupreneurship, learning dan PTK, beliau adalah Drs. Wijaya Kusuma, M.Pd. yang sering di kenal orang dengan panggilan Om Jay. Jangan ditanya , dalam hal tulis menulis , kepiawaiannya untuk menulis sangat luar biasa.
           


            Beliau mengajar di SMP Labschool Jakarta yang gemar ngeblog di http://wijayalabs.com. Prinsip beliau adalah tiada hari tanpa menulis. Hatinya telah jatuh hati dengan menulis. Sehingga membawa beliau memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya.  Beliau selalu produktif disetiap waktu, baik disekolah, dirumah maupun di organisasi.  Pengelolaan waktu sangat penting, karena beliaunya mempunyai semboyan bahwa hidup itu ada 3 dunia, apa itu..  Dunia tersebut adalah dunia nyata, dunia maya dan yang terakhir adalah dunia mimpi. Dalam kehidupan beliau tiga dunia tersebut harus dikelola dengan baik, untuk meningkatkan gairah hidup dan gairah berkarya. Untuk menjadi produktif dari rumah, beliau menyarankan untuk  aktif di dunia maya, untuk menjadi seorang blogger, youtuber dan kalau sudah mahir bisa mengembangkan diri sebagai  programer. Dengan menjadi programer, bisa membuat aplikasi baru yang mencerahkan untuk semua. Misalkan, seperti gojek dan aplikasi lainnya.

Banyak pertanyaan yang menanyakan bagimana kita bisa produktif dari rumah..?  Menurut beliau, Pertama kita bisa belajar dari blogger, kita menulis di blogg, dan cari blogg gratis seperti bloggspot.com atau di wordpres.com, bisa juga bergabung di blogg keroyokan seperti di Kompasiana.com dan Gurusiana.Id.  Untuk yang kedua kita bisa menjadi seorang youtuber . bila menjadi seorang youtuber sebaiknya jangan sampai mengambil dari tulisan atau gambar dari orang lain. Usahakan untuk mengambil data diri sendiri dan mengambil gambar secara mandiri.    Dan begitu juga  bila menulis, buatlah tulisan dari karya sendiri, jangan menyadur dari tulisan orang lain.

Karisma beliau di dunia online juga luar biasa, beliau memberikan materi, di Group menulis On line bersama Om Jay, kebetulan ada 7 group yang dikelola oleh beliaunya dengan memberikan materi secara gratis.  Inilah bentuk ketulusan beliau, dengan mengembangkan dan membagikan  ilmunya tanpa pamrih. Selalu kerja keras, kerja ikhlas dan kerja cerdas menjadikan beliau semakin kuat dan semakin sukses ke depan. Dengan penuh kesabaran dan keuletannya beliau membimbing dan memberikan materi kepada peserta diklat “Ayok menulis 4” dengan penuh semangat dan kesabaran. Sungguh luar biasa keuletannya bisa di acungi jempol..

Diklat Ayok menulis 4, diikuti oleh peserta dari Sabang hingga merauke. Yang dimulai dari pukul 19.00 – 21.00. kadang diakhiri sampai pukul 22.00. Memerlukan energi yang luar biasa. Karena disini bila memberikan materi online, memerlukan konsentrasi yang sangat tinggi. Beliau berharap , mudah – mudahan 7 group diklat menulis online bersama Om Jay berhasil menyelesaikan pertemuannya dengan baik dan sukses sampai akhir, dan mereka mempunyai blogg selama 30 kali pertemuan dan disana bisa mengembangkan bakat menulisnya dan akhirnya bisa menerbitkan bukunya dari yang ditulis di bloggnya.   

Inovasinya juga membuat kita termotivasi, ingin mengenal lebih dekat dengan beliaunya.  banyak buku sudah beliau terbitkan, baik buku Fiksi dan non fiksi. Terutama buku pelajaran Informatika untuk kalangan SD, SMP dan SMA. Menulis buku pelajaran merupakan hal yang paling rumit, karena harus disesuaikan dengan kurikulum dan bahan ajar. Penulis harus menguasai kurikulum yang berlaku dan menguasai materi dengan bagus. Penulisan buku bahan ajar, harus dilakukan bersama tiem, untuk bisa diterima oleh semua elemen, sehingga materinya lengkap, terselubung dan menyeluruh. Dan selain itu penulisan buku ajar harus bisa masuk ke penulisan buku mayor, biar bisa diterima oleh penerbit yang bagus, yang berstandard nasional. Bila sudah diterima oleh penerbit mayor, maka harus memikirkan strategi untuk memasarkan bukunya. Semua itu dilalui oleh Bapak Drs. Wijaya Kusuma, M.Pd.

Dan tidak jarang pula beliau menjadi juara nomer 1 setiap mengikuti lomba – lomba menulis tingkat nasional. Karena kegiatannya yang padat dan bermanfaat, sehingga menghantarkan beliaunya menjadi orang yang penting di khasanah pendidikan Tekhnologi Informatika di berbagai jenjang. Seringkali pula beliau dimintai pendapatnya diberbagai forum di kepemerintahan terkait dengan pendidikan. 

Di awal beliau mulai aktif menulis, beliau membuat blogg gratis di http://wijayalabs.blogspot.com dan berkembang sampai sekarang. Hasil thesis nya beliaupun juga berkisar dari hobi beliau, yaitu  berjudul Meningkatkan Minat dan Kreatifitas Menulis siswa melalui Blog di Internet”. Ini dikarenakan beliau sangat menyukai menulis di Blog.

Dari hobi sebagai blogger inilah membawa beliau keliling Indonesia, dan akhirnya beliau belajar public speaking bersama Pak Namin dan Pak Dedi Dwitaguna. Beliau mengembangkan diri dan kemampuannya untuk menjadi seorang Trainer sekaligus Motivator.  Dan beliau juga tidak segan-segan berguru kepada orang yang mampu dan pandai kepadanya, yaitu Bapak Agus Sampurno pengelola http://gurukreatif.wordpress.com.

Dari mengasah kemampuan dan ketrampilan inilah akhirnya beliau terlahir menjadi seorang yang handal dan tangguh dibidangnya. Kalem dan karismatik, tetapi sepak terjangnya sangat panjang. Pemikirannya selalu maju ke depan. Sehingga sering mengisi diberbagai acara baik seminar, workshop dan pembicara nasional lainnya.

Teruslah menulis, mulailah menulis yang ringan-ringan saja. Mulailah menulis dari 3 paragraf saja. Pembuka yang memikat hati pembaca. Alenia isi yang terurai sistematis dan alinea penutup yang membuat orang lain tercerahkan. Beliau menyebutnya dengan menulis pentigraf, atau penulis 3 paragraf. 

Untuk memulai penulisan, setiap orang memiliki keunikan masing-masing, jadilah diri sendiri  dan tuliskan apa yang ada di pikiran untuk berbagi ilmu. Dengan begitu akan banyak pahala yang mengalir dari yang kita tulis.  Setiap artikel yang ditulis di blogg, pasti akan menemui takdirnya di tangan pembaca. Niatkanlah menulis hanya memberi tak akan kembali. Cobalah buat blog di blogger.com dan wordpress.com lalu mulailah dari apa yang kita sukai dan kuasai. Selain itu rajinlah berkunjung ke blog orang lain agar kita tidak kehabisan ide dalam menulis. Yang disebut dengan blog walking.

Tulisan kita adalah kualitas diri kita, tetaplah semangat, tetap menjadi pribadi yang kuat dan tak putus asa. Orang sukses harus tahan goncangan.  Mencoba... mencoba... dan mencoba... merupakan awal kunci sukses untuk terbuka.  Tidak ada yang langsung sukses dalam hidup ini, semua butuh proses. Semoga Alloh SWT selalu memberikan Ridho Nya kepada kita semua.  Selamat menjadi blogger ternama dan terkenal di dunia maya. Bila suatu saat wafat, tulisan kita akan tetap abadi di dunia maya. Semoga sukses selalu... dan selamat berkarya...




Tuesday, March 17, 2020

CARA PRAKTIS MENULIS BUKU


CARA PRAKTIS MENULIS BUKU



Oleh :
SITI FATONAH, S.Pd., M.Psi.

Menulis, kalimatnya pendek tapi penuh arti. Bagi sebagian orang yang mempunyai hobbi menulis, tulisan tersebut sangat berkesan dan membanggakan. Tetapi bagi pemula, tulisan tersebut sangat berat dan beban,banyak saja yang dikeluhkan.  Untuk itu  malam ini nara sumber kita adalah Bunda Dra. Sri Sugistuti. Beliau adalah pegiat literasi nusantara, menulis 17 buku, editor, pengurus PGRI Surakarta, Kepala Sekolah SMK Tunas Pembangunan 2 Surakarta, Motivator, Blogger,  dan  beliau berasal  dari Surakarta  Jawa Tengah.

Semua berdasarkan pengalaman pribadi beliau dalam menuliskan buku. Tentu saja langkah dalam mengambil keputusan dalam pembelajaran sesuai dengan pengalaman beliau selama ini. Beliau menginginkan untuk peserta  aktif mengikuti materi  di dalam pebelajarannya, atau menanyakan beberapa hal yang terkait dengan penulisan supaya bisa memahami dengan baik. Beliau mengenalkan diri dan langsung memberikan materi, terkait “cara praktis belajar menulis “  supaya nanti lekas dipahami dan peserta segera bisa menulis dan menuangkan ide-idenya supaya segera  bisa memiliki karya tunggal untuk bisa diaktualisasikan dirinya.

Menulis itu adalah sebuah  ketrampilan, dan dalam pribadi penulis harus bisa  mengubah mindset atau  pola pikir,   kalau” kita tidak  bisa menulis”. Katakan kalau “Kita  Bisa  dan terpenting lagi harus  mempunyai komunitas menulis. Disanalah kita  akan menemukan dengan orang-orang  yang satu visi dan misi untuk bisa mewujudkannya,   bisa terus belajar menulis sampai bisa mewujudkan sebuah karya tulis yang bagus.  Mungkin awalnya bisa dari artikel yg bisa kita dapatkan dari ide-ide yang ada disekitar kita. Artikel yang ringan-ringan dulu.

Beliau belajar menulis ketika umur  menjelang 50 tahun baru belajar menulis, itupun ketika beliau mengambil mengambil program pendidikan  S2,  kebetulan ada tugas menulis,   akhirnya beliau menulis , dan dengan perjalan waktu, beliau menyadari bahwa menulis itu mudah, maka mulai saat itu beliau  belajar menulis.  Setelah itu  beliau mulai rajin menulis dan akhirnya menghasilkan karya beberapa buku. Yang semakin memacu semangatnya untuk selalu bisa menulis setiap waktu.

Beliau selalu memakai moto “there is never a word for being late” jadi “Tidak pernah ada kata untuk  terlambat” untuk menulis, dan sejak beliau  suka menulis,  beliau selalu suka mengikuti banyak pelatihan dan banyak bergaul dengan para penulis  sehingga  beliau memiliki banyak komunitas dan mengupgrade diri dan naik kelas. Pertanyaannya  adalah bila , rekomendasi  buku yang bisa dipelajari untuk menulis , sebetulnya itu banyak sekali baik berupa teori maupun berbagai macam.  Kalau kita pribadi sudah terlalu banyak, tetapi kita ambil salah satu contoh, kira-kira  yang sesuai dengan misi untuk kita miliki, misalnya buku itu berupa buku ajar , ataupun memoar,  cerpen, atau novel tergantung ide yang ingin kita tulis.

Kita mau menerbitkan buku  mayor  bermodalkan sabar. Bagaimana agar bisa untuk mengenal editor, karena ada di penerbit mayor itu merekalah yang membutuhkan buku,  dan kita harus menurut penuh dengan arahan-arahan.
Jadi  tidak bisa sembarang buku bisa lolos di penerbit mayor.

Bisa cerita sedikit ketika buku beliau lolos dalam 1 team yang diterbitkan oleh Penerbit Erlangga.  Itu dimulai sejak awal  dari tahun 2010, ketika editor dari Penerbit Erlangga membutuhkan seri Pendalaman Pateri  Bahasa Inggris untuk Ujian Nasional SMK. Nah disitulah beliau berbagi dengan teman untuk membuat satu buku sesuai dengan arahan.

Dan ini tentu saja bukan pekerjaan yang ringan, Pada waktu itu beliau belum punya pengalaman sama sekali tetapi harus mencoba memenuhi apa yang menjadi permintaan  editor. Kita kan punya outline, atau kerangka menulis, nah  kita harus siap dengan kerangka itu, jadi kita jangan pernah berpindah ke bab lain kalau  bab 1 itu belum terselesaikan. Untuk menangkal rasa males bisa pergi ke toko buku, atau retime , lakukan apa yang ingin dilakukan, tetapi jangan terlalu lama, kalau ingin jeda sejenak. Setelah itu bisa fokus kembali, dan katakan pada diri sendri bahwa ini harus selesai dan harus berujud berupa buku.

Satu pertanyaan dari peserta ,  Roskamidar,  beliau menanyakan  bagaimana kalau kita pingin menulis puisi, tapi kita butuh menulis ilmiah. adakah kiat agar keduanya bisa sejalan?  Jawaban beliau adalah Ketika ingin menulis puisi, buatlah puisi,  tapi kalau  tuntutannya adalah diminta menulis ilmiah, ibu juga bisa menulisnya. Kalau untuk kita sendiri  cenderung untuk  menulis yang ringan – ringan saja  , bisa berbentuk tulisan  opini, telling story ataupun mengajak orang untuk melakukan  sesuatu.

Sedangkan  disini kita  ingin menulis puisi.  Maka buatlah puisi disaat kita betul-betul tenang, Menumpahkan dalam kalimat-kalimat yang puitis, sesuai dengan isi hati kita. Dalam kalimat-kalimat yang puitis lalu kita  bisa mengumpulkannya dan bila nanti sudah ada sekitar  60 halaman kita bisa jadikan buku, untuk judul buku, kita bisa ambil salah satu judul puisi yang paling kita sukai.

Sedangkan untuk tulisan ilmiah,  kita juga bisa melakukan riset dan lebih banyak referensi buku yang kita baca. Dan tuangkan lagi dengan kalimat2 ilmiah  judulnyapun harus tetap memikat dan sesuai dengan isinya.

Pertanyaan dari satu peserta lagi , Pikalaohata, pertanyaannya adalah ; Apakah  buku yang kita tulis apa harus memuat sumber buku yang kita baca atau penggalan- penggalan  kalimat yg kita baca dan ingin kita kembangkan ke dalam buku kita. Boleh apa tidak ya bu ?

Jawaban beliau bahwa kita membuat buku ilmiah ataupun buku populer, dan mungkin kita menulisnya atau membuatnya dari referensi buku yang kita baca,   tentu saja di akhir buku harus kita cantumkan daftar pustaka atau dari mana buku itu kita dapatkan , sedangkan untuk penggalan kalimat- kalimat yang kita ambil bisa menuliskan nama penulisnya dan tahun diterbitkan.

Satu pertanyaan lagi dari peserta, Rifatun, beliau menanyakan bagaimana cara membagi waktu menulis ,jika keseharian di sekolah banyak kegiatan rapat dan tugas-tugas lain dan di rumah juga menyelesaikan tugas sekolah.  Sehingga tugas rumah tangga sering terbengkelai.  disibukan dengan tugas-tugas yang harus segera selesai.

Jawaban beliau adalah tidak punya  waktu, untuk menulis atau menuangkan ide-ide yang ada di kepalanya untuk menjadi tulisan. Bahwa pada prinsipnya ketika kita memegang satu komitmen bahwa  kita harus menulis, sata harus menulis ide-ide yang ada, itu sebenarnya mudah. Karena Kita bisa menulis kapan saja dimana saja. Contohnya saat ini ada alat bantu berupa hp,  dengan berbagai aplikasi , yang gunanya untuk memudahkan kita menulis.

Kemudian menulispun tidak harus di depan laptop dan serius , berlama2 tanpa harus bergerak,  atau fokus dengan yang lain. Maksud nya dengan kata lain kita bisa mengerjakan 2 pekerjaan sekaligus, contohnya kita menulis  sambil ngobrol, nonton tv, sedang creambat, pijat, itupun kita bisa menulis. Menulis tidak harus selesai sempurna, mungkin bisa dicicil , bisa 2 atau 3 paragraf, atau  cukup kita buat dulu ide-idenya, baru nanti bila sudah  serius bisa dikembangkan ide-idenya. Kalau bisa diprakteklkan pasti luar biasa hasilnya. Dan kita yakin , Kita pasti bisa

Kesimpulan materi cara praktis menulis buku hari ini adalah :

1.     Menulis itu mudah.  Pada dasarnya menulis itu mudah, kalau kita sering membaca buku untuk membuka wacana dan referensi perbendaharaan kata dan kalimat kita.

2.     Perbaiki mind set kita agar kita mampu menulis. Mindset atau pola pikir kita harus terbentuk dalam diri kita, bahwa menulis adalah merupakan suatu kewajiban untuk memberikan manfaat kepada oranglain.

3.     Jadilah diri sendiri, dan tulislah apa yang kita sukai dan kita kuasai. Dengan menulis apa yang kita sukai dan yang kita kuasai membuat diri kita semakin bebas untuk bisa menuangkan ide – ide kita di dalam tulisan yang tidak terbatas.

Kehidupan kita tak terlepas dari berbagai peristiwa, tantangan, rintangan, kesempatan dan pengalaman. Semua itu bisa dijadikan pelajaran setiap  insan untuk menjadi pribadi  yang lebih baik dari hari ke hari. Pengalaman adalah guru terbaik yang mengajarkan banyak hal , sehingga seseorang tidak jatuh di lubang kesalahan yang sama untuk keduakalinya. Ayok semangat untu menulis.
Tetap bekerja keras. Tetap berkomitmen. Selamat belajar. Selamat menulis. Semoga sukses selalu.


         Hingga hari ini, profesi penulis adalah salah satu pekerjaan yang sangat dihormati dan dihargai secara sosial
         Kemampuan menulis dipandang sebagai indikator intelektualitas dan kematangan berpikir




#Keep Spirit, keep sharing and keep loving
#part.8
#sitifatonah