MENGENAL MENULIS BLOG DENGAN TAKSONOMI BLOOM
Oleh :
SITI FATONAH,
S.Pd., M.Psi.
SMAN I JENANGAN
PONOROGO JAWA TIMUR
Perkembangan Blog semakin
bagus, banyak orang sekarang sudah mengenal blog. Ada yang sekedar membaca, dan
ada yang menulis untuk mengisi waktu luang dan hobinya. Dunia digital merupakan
bentuk kemajuan teknologi yang
mengintegrasikan dunia fisik, digital, dan biologis, sehingga terjadi perubahan
mendasar dalam cara hidup manusia. Saat sekarang teknologi yang ada semakin
berkembang dan terintegrasi. Di era digital 4.0 ini segala perkembangan semakin
maju, Semua orang bisa ngeblog. Perkembangan jaringan internet saat ini sangat
memudahkan orang untuk bisa ngeblog di mana saja dan kapan saja. Selanjutnya
yang perlu diperhatikan yaitu bagaimana membuat konten blog yang menarik.
Membuat konten yang bisa menarik banyak pembaca memerlukan kemampuan
tersendiri. Terutama dalam bidang dan tata kelola penulisan dalam blog.
Untuk menjadi penulis yang baik, merupakan
kegiatan yang menyenangkan jika kita
giat berlatih, sehingga hasil tulisan kita, lebih baik. Jangan ragu untuk
konsisten melatih kegiatan menulis kita. Selanjutnya untuk membuat konten
blog menjadi menarik dan ramai pembaca bisa menggunakan konsep taksonomi bloom.
Bloom
taxonomy atau biasa diindonesiakan dengan taxonomi bloom merupakan tingkatan
berpikir yang terdiri dari;
1)
mengingat
2)
memahami
3)
menerapkan
4)
menganalisa
5)
mengevaluasi
dan 6)
menciptakan.
Nomer 1, 2, dan 3 adalah
kategori tingkat berpikir rendah, sedangkan nomer 4, 5, dan 6 kategori tingkat
berpikir tinggi.
Menurut Bapak Agus Sampurno,
mengatakan bahwa dalam ngeblog menggunakan konsep taksonomi bloom tingkat
berpikir tinggi yaitu menganalisa, mengevaluasi dan mencipta. Dikarenakan
penjelasan tersebut tidak berada pada buku buku sehingga akan banyak orang yang
mencarinya dan membutuhkan sebuah analisa, evaluasi dan ciptaan sesuatu yang
baru. Selain itu, konten blog yang berisi kategori tingkat berpikir
rendah; mengingat, memahami, dan menerapkan, sudah sangat banyak.
Taksonomi Bloom , dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi
menjadi beberapa domain (ranah, kawasan) dan setiap domain
tersebut dibagi kembali ke dalam pembagian yang lebih rinci berdasarkan
hierarkinya.
Tujuan pendidikan dibagi ke dalam tiga domain, yaitu:
1. Cognitive Domain (Ranah
Kognitif), yang berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual,
seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir.
2. Affective Domain (Ranah
Afektif) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi,
seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara
penyesuaian diri.
3. Psychomotor
Domain (Ranah
Psikomotor) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik
seperti tulisan tangan, mengetik, berenang,
dan mengoperasikan mesin.
Menggunakan taxonomi bloom untuk membuat konten-konten menarik di blog.
Yaitu dengan membuat konten blog yang mengandung kategori tingkat berpikir
tinggi; menganalisa, mengevaluasi, dan menciptakan. Alasan sederhananya bahwa
ketiga hal tersebut tidak ada di buku. Sedangkan pasti banyak orang yang mencari
dan membutuhkan sebuah analisa, evaluasi, dan ciptaan sesuatu yang baru.
Selain itu, konten blog
yang berisi kategori tingkat berpikir rendah; mengingat, memahami, dan
menerapkan, sudah sangat banyak. Apabila konten blog kita hanya berisi
mengingat, memahami, dan menerapkan, apa bedanya blog kita dengan blog orang
lain? Sehingga mengisi blog dengan konten tingkat berpikir tinggi menjadi
celah, yang berarti sebuah kesempatan, untuk memancing banyak pengunjung dan
pembaca berdatangan berkunjung membaca blog kita
Dalam urutan taksonomi bloom, bisa juga
diterjemahkan secara digital.
C1
|
:
|
Kita bisa memuat ulang tulisan orang
lain di blog kita dengan menyertakan sumbernya , ini dinamakan reblogging.
|
C2
|
:
|
Kita
datang ke suatu acara pendidikan dan melaporkan kunjungannya, @WIJAYA KUSUMA
lumayan sering tuh.
|
C3
|
:
|
Mulai
belajar menulis dan melakukan swa editing alias dibaca lagi sebelum upload.
|
C4
|
:
|
Menulis
mengenai sebuah fenomena pendidikan.
|
C5
|
:
|
MMebuat
penilaian mengenai suatu fenomen. C6: membuat rekaman suara anda di podcast
|
C6
|
membuat
rekaman suara anda di podcast
|
Dan
sebagai penulis kita harus meneliti dan
caranya sangat mudah tinggal membaca dari situs situs berita terkini dll
Membuat
pokok pikiran tiap paragraph. biasanya saya mulai dengan paragraph 1 (situasi
terkini serta masalah) Paragraph 2 (pembahasan), paragraph 3 (saran serta
solusi) yang sudah Percaya Diri. Setelah
menulis dibaca lagi, 2 kali saja cukup, lebih dari dua kali akan dianggap
tulisan anda tak bagus, istilahnya over thinking
Sekarang menulis tidak mesti mulai dari
C1 anda bisa juga mulai dari yang anda bisa dan mengerti serta senang
melakukannya
Saya
menulis di blog sudah sejak 2007 dan sedang ada di titik New Status Quo, ini
menarik dikarenakan sebagai insan kreatif kita semua mesti bersedia masuk dan
tidak nyaman mengikuti pola perubahan yang terkadang tidak enak. (ada gambar
orang tersandung dan jatuh di dasar jurang lalu kemudian bangkit kembali)
Hampir sama seperti gambar sebelumnya,
jangan terlalu lama menimbang dan berpikir, kesuksesan datang ketika seseorang
mencoba. Tidak ada yg sia sia, jika berhasil berarti anda sukses, jika gagal
berarti anda belajar
Keterampilan menulis hanya bisa
didapatkan dengan menggabungkan dan menghubungkan pengetahuan, dilaksanakan
kemudian menjadi pengalaman. ini berlaku untuk semua hal, tidak hanya menulis.
Jika bapak ibu tidak melakukan maka pengetahuan hanya jadi teori usang
Nah dalam membuat tulisan, menulis juga
berarti belajar, dikarenakan jika sudah bertemu judul atau topik maka otomatis
kita mesti tajamkan analisa dan riset sederhana sana sini. buat saya menulis
adalah wujud kemedekaan dalam belajar. pilihannya ada pada anda, apakah ingin
mengajari pembaca, memberikan arahan teknis, atau menjadi teman perubahan atau
menginspirasi. Pengalaman akan lebih bermakna ketika pengetahuan yang kita
miliki saling memiliki keterkaitan dan
mendukung setiap pengalaman yg kita lalui...
Menulislah sebelum anda jadi ahli dari
sebuah hal yang anda tekuni. Menulis membuat anda dipaksa untuk terus memoles
ide ide anda dan memaksa anda untuk belajar dan belajar. Dengan menulis anda
jadi berbagi apa yang SEDANG anda pelajari, dan anda akan menarik orang orang
yang lebih ahli dari anda untuk berbagi ilmunya pada anda. Lebih banyak tulisan
yang anda hasilkan, akan lebih cepat proses belajar anda
Penulis yang
baik harus merencanakan kegiatan menulisnya. Persipan berupa tahan menulis,
revisi terhadap tulisan dan menjadi tulisan yang utuh siap untuk
dipublikasikan. Dalam buku “Terampil menulis “disebutkan jenis tulisan terbagi
menjadi dua, tulisan non fiksi dan tulisan fiksi. Tulisan nonfiksi adalah
tulisan yang berisi fakta dan kenyataan nyata. Sedangkan tulisan fiksi
merupakan tulisan yang isinya berupa tulisan imajinasi /karangan pengarang atau
pendapat seseorang.
Mereka ikhlas berbagi ilmu dan
pengalamannya. Kawan kawan nara sumber yang saya minta tidak ada satupun yang
dibayar. Padahal bila anda mengundang mereka, perlu dana yang tidak sedikit
untuk biaya transportasi dan akomodasi. Juga honor narasumber yang tidak
sedikit.
Fokuslah pada tujuan, bukan kepada
rasa takutmu. Belajar untuk mengkoreksi diri sendiri terlebih dahulu untuk
sadar kekurangan diri sendiri.karena untuk mengkoreksi hidup orang lain kita
tiak perlu belajar sama sekali.
#Keep
Spirit, keep sharing and keep loving
#part.7
#sitifatonah
No comments:
Post a Comment