PERJALANAN SUKSES SEORANG PENULIS
Oleh :
SITI FATONAH,
S.Pd., M.Psi.
Mengungkapkan
ide dan pemikiran melalui tulisan, itu sangat membanggakan.
Tulisan
merupakan cermin pemikiran kita.
Dengan
tulisan dunia menjadi terlihat luas tanpa batas
Dengan
tulisan hidup akan bermakna
Dengan
tulisan hidup akan berharga
Dan bahagia
Suatu kebanggaan yang luar biasa bila
karya dan tulisannya akan di hargai dan bermakna bagi orang lain. Tekadnya yang
luar biasa, dan kerja kerasnya berwujud nyata. Dedikasi dan karya tulisnya
sudah diakui oleh negara. Sudah sekitar 450 buku lebih buku ber ISBN hasil dari
karyanya. Dan dari kerja kerasnya pula,
beliau meraih pemenang lomba Inobel tahun 2016, Bidang Sorak Kemdikbud. Beliau
pegiat literasi dan juga sebagai Guru Bahasa Jawa di SMPN Baureno Kabupaten Bojonegoro,
Jawa Timur.
Penampilannya bersahaja, tetapi
pemikirannya sangat luar biasa. Ide – idenya sangat cemerlang dan menginspirasi
sekolah – sekolah di kotanya. Buah pikirannya membawa sekolahnya menjadi
sekolah rujukan dalam hal penulisan. Bukunya menginspirasi
siswa –siswanya untuk selalu berkarya. Menumbuhkan jiwa literasi yang luar
biasa. Hingga dikenal sekolah literasi di kotanya, sehingga beliau dikenal banyak orang
dan dikenal banyak pihak, beliau adalah Ibu Emi Sudarwati.
Pengalaman yang luar biasa diawal
meniti karier sebagai penulis, di tahun 2013, beliau bergabung di kelompok penulis PSJB ( Pamarsudi Sastra
Jawi Bojonegoro). Disini penulis menemukan dunia yang lain, dunia yang
mengasyikkan dan dunia yang membawanya ke dunia antara nyata dan maya. Tanpa ragu dan penuh semangat beliau bertemu
dan berguru kepada JFX. Hoery (Padangan-Bojonegoro), Sunaryata Soemardjo (Ngimbang-Lamongan), Nono
Warnono (Gajah Indah-Bojonegoro), Gampang Prawoto (Sumberrejo-Bojonegoro), Sri
Setyo Rahayu (Surabaya), almarhum Anas AG (Pemred Radar Bojonegoro-waktu itu), dan masih banyak
lagi yang lainnya.
Berbekal tekat dan keuletannya, beliau
belajar dari orang-orang hebat di dunia tulis-menulis, akhirnya penulis
mendapatkan pencerahan. Dan membawanya kepada inspirasi yang membuahkan karya
siswanya yang sudah terkumpul dan bisa diterbitkan, oleh penerbit Internsional Standart Book Nomber dan
mendapatkan ISBN.
Diawal awal tahun 2014 beliau
menerbitkan cerkak yang berjudul “Lung”, dan di penghujung tahun 2014, kembali
beliau menorehkan penanya kembali, bekerja sama dengan PSJB, membuahkan karya –
karya dan mendapatkan sambutan luarbiasa dari kepala sekolah, kepala dinas
bahkan bapak Bupati Bojonegoro kala itu.
Penulis juga di datangi oleh salah
satu wartawan radar Bojonegoro untuk wawancara.
Hari berikutnya, sudah tertayang di surat kabar harian Radar Jawa Pos
Bojonegoro yang sangat terkenal. Darisini, semua penasaran dengan buku karya
siswa tersebut, sehingga semua orang berebut buku di Toko Buku Nusantara Bojonegoro,
karena penasaran dengan buku karya siswa tersebut. Mereka Ingin meniru sepak terjangnya, dan ingin kelihat
kunci kesuksesannya untuk belajar menulis serta menerbitkan buku.
Buku karya beliau dan siswa SMPN 1 Baureno menjadi inspirasi bagi banyak sekolah. Bukan hanya di Bojonegoro, namun juga di
Kabupaten lain. Sehingga sering
diwawancara wartawan berbagai media,
baik cetak maupun on line.
Akhirnya beliau bisa tampil di berbagai media tanpa harus membayar
sepeserpun.
Ditahun 2015 ini, penulis ditugaskan
untuk mengikuti lomba inobel tingkat nasional.
Awalnya ada rasa tidak percaya diri.
Namun karena Bapak Edy Dwi Susanto selaku kepala sekolah waktu itu tidak
henti memberikan semangat dan motivasi.
Akhirnya penulis mengirimkan karya inovasi, meskipun dengan setengah
hati. Namun tidak disangka, ternyata dapat panggilan sebagai finalis
inobelnas. Bersama 102 guru dari seluruh
Indonesia, penulis diundang ke Jakarta untuk presentasi. Ternyata bukan hanya presentasi, tetapi ada
ujian tulis juga. Seusai lomba, seluruh
finalis diajak berwisata di Dufan.
Meskipun belum mendapat juara, namun penulis sudah cukup bangga, bisa
belajar bersama guru-guru hebat dari seluruh tanah air.
Di samping itu, penulis juga mendapat
rekomemdasi dari PSJB untuk mengikuti sayembara di BBJT. PSJB adalah kepanjangan dari Pamarsudi Sastra
Jawi Bojonegoro. Sedangkan BBJT
kepanjangan dari Balai Bahasa Jawa Timur.
Lembaga tersebut, setiap tahun mengadakan sayembara, yaitu pemilihan
sanggar sastra, karya sastra Indonesia, karya sastra Jawa, dan guru bahasa
berdedikasi.
Berangkat dari sinilah akhirnya beliau mendapat anugrah
sebagai guru Bahasa Jawa Berdedikasi.
Hal ini disebabkan karena sudah menerbitkan beberapa buku karya sastra
siswa. Semua itu diharapkan dapat
menjadi inspirasi bagi guru-guru lain untuk lebih berinovasi lagi. Dengan status baru ini, penulis merasa
memiliki tanggung jawab moral, agar lebih giat menularkan virus literasi di
manapun juga. Bukan hanya untuk siswa,
namun juga untuk sesama guru. Bukan
hanya di Bojonegoro saja, tetapi sampai ke luar daerah.
Di tahun 2016, beliau mengikuti
seleksi guru prestasi tingkat Kabupaten Bojonegoro. Sebenarnya saat itu sudah untuk yang ke dua
kalinya. Karena banyak guru menolak
mengikuti seleksi tersebut, akhirnya penulis ditugaskan lagi. Ternyata tidak sia-sia. Karena bisa menduduki juara ke tiga dari tiga
puluhan peserta. Dan di tahun yang sama, beliau kembali mengirimkan karya
inobel. Kali ini bukan atas
inisiatif bapak kepala sekolah, tetapi
keinginan beliau sendiri. Karena pengalaman tahun 2015 lalu begitu
menginspirasi. Kali ini bukan karya
baru. Namun karya lama yang diedit,
dengan tambahan sesuai yang diberikan oleh dewan juri. Alhasil, mendapat juara 1 inobelnas kategori
SORAK (Seni, Olah Raga, Agama, bimbingan Konseling dan Muatan Lokal).
Tidak lama seusai lomba, penulis
mendapat panggilan untuk short Course di Negeri Belanda. Belajar sistem pendidikan di negri kaum
penjajah yang super maju itu. Berkunjung
di dua universitas terbaik, yaitu Windesheim dan Leiden. Juga berkunjung ke sekolah-sekolah terbaik,
yaitu Van Der Capellen dan lain-lain.
Bukan hanya itu, semua peserta diajak berwisata ke Volendam, menyusuri
Kanal Amsterdam dan mampir ke Brussel-Belgia. Sepulang dari Belanda, masih juga
mendapat panggilan workshop menulis jurnal di Kota Bali.
Pengalaman yang membahagiakan dan
mengasyikkan , di samping belajar juga bisa berwisata keliling kota terindah di
negeri ini. Kali ini, semua peserta
mendapat materi merubah naskah inobel menjadi jurnal. Tentu ini bukan hal kecil, karena naskah
tersebut akan dimuat dalam jurnal berkelas nasional. Nama jurnalnya adalah DEDAKTIKA.
Tidak berhenti sampai di situ, dan di tahun 2017, beberapa bulan
berikutnya beliau diundang untuk
mengikuti workshop Literasi di Kota Batam.
Tidak ingin melewatkan kesempatan, beberapa peserta menyempatkan mampir
ke negara tetangga, yaitu Singapura.
Sehari di kota lion, melahirkan sebuah buku berjudul Dag Dig Dug
Singapura. Bukan aji mumpung atau apa, hanya tidak ingin melewatkan kesempatan
baik. Kapan lagi seorang guru bisa
jalan-jalan ke Singapura, kalau bukan memanfaatkan kesempatan baik tersebut. Kebetulan juga bertepatan dengan liburan
sekolah, jadi sama sekali tidak mengganggu kegiatan belajar-mengajar di
sekolah.
Paska menyandang predikat juara I Inobelnas,
beliau belum boleh lagi mengikuti lomba yang sama. Tentu dalam waktu yang belum bisa
diprediksi. Oleh karena itu, beliau
tidak ingin kesepian dan berpangku tangan tanpa prestasi apapun. Naluri
menulisnya tergerak, lalu mengajak teman-teman alumni finalis inobelnas untuk
menulis bersama dalam satu buku. Beliau menyebutnya
dengan istilah Patungan Buku Inspiratif.
Bukan hanya karya yang bersifat
ilmiah. Namun dalam grup tersebut juga
menerbitkan kumpulan cerita inspiratif,
berbagi pengalaman mengajar, kumpulan puisi, kumpulan pantun dan masih
banyak lagi buku-buku lainnya. Dalam perkembangan selanjutnya, bahkan bukan
hanya menerbitkan buku-buku patungan.
Namun saat ini lebih banyak menerbitkan SBGI (Satu Buku Guru Indonesia)
dan SBSI (Satu Buku Siswa Indonesia).
Ditahun 2018, ratusan buku lahir dari
grup Patungan Buku Guru Inspiratif.
Karena sejak tahun 2018 ini lebih banyak menerbitkan SBGI dan SBSI, maka
nama grup dirubah. Yaitu menjadi
Penerbit Buku Inspiratif (PBI). Beberapa
undangan dari daerah-daerah lain mulai berdatangan. Misalkan dari Kota Bogor, Sampang, Tuban,
Blitar, Lamongan, Yogyakarta dan lain-lain.
Akhirnya penulis berinisiatif, hanya menerima undangan sebagai nara
sumber pada Hari Sabtu-Minggu atau Jumat sore.
Sedang di Bojonegoro sendiri, penulis aktif sebagai Guru Ahli (GA) di Pusat Belajar Guru (PBG). Setiap saat harus siap menerima panggilan sebagai pemateri seminar maupun pelatihan. Juga sebagai juri dalam lomba-lomba guru. Tempatnya bisa di PBG pusat atau di PBG kecamatan. Selain di PBG, juga penulis juga aktif di PGRI. Yaitu sebagai juri lomba Guru menulis dan pelatihan menulis buku. Memotivasi guru-guru Bojonegoro agar lebih inovatif dalam mengajar, dan lebih kreatif dalam menulis.
Beliau memotivasi dan menghimbau agar guru-guru lebih sering mengirimkan hasil
karya ke media. Jangan berharap sekali
kirim pasti tayang atau dimuat. Namun
harus bersabar, terus-menerus mengirim naskah.
Lama kelamaan pasti dimuat juga. Bukan karena penerbit merasa kasihan,
tapi memang pengalaman menulis itu sangat diperlukan. Dengan terus-menerus mengirim naskah, berarti
sudah terus menerus belajar menulis pula.
Dari proses tersebut kita belajar.
Belajar meminimalisir kekesalahan.
Ditahun 2019, beliau mengawali menerbitkan
buku Kado Cinta 20 Tahun dan Haiku.
Karya ini ditulis berdua dengan suami.
Semoga dengan lahirnya buku tersebut, ikatan pernikahan penulis dengan
suami semakin bahagia. Selanjutnya, di tahun yang sama. Penulis ingin menerbitkan 2 buku tunggal dan
beberapa buku patungan. Buku tunggal
yang pertama berbahasa jawa, yaitu pengalaman selama haji dan umrah. Sedangkan buku tunggal yang ke dua
adalah, “Menulis dan menerbitkan Buku
sampai Keliling Nusantara dan Dunia”.
Alhamdulilah impian ini bisa menjadi kenyataan. Selain ada tambahan
menulis bersama penerbit Ilalang, beliau juga selalu menulis buku bersama anak
didiknya SMP 1 Baureno dan Group Patungan Buku Inspiratif, sehingga ditahun itu
beliau banyak menerbitkan buku-buku inspiratif. Dan juga.
Beliau sering menulis bertemakan
pendidikan, keluarga, wisata dan kadang juga bertema bebas. Misalkan menulis
novel, beliau menggunakan kata aku atau saya.
Tapi harus konsisten. Sejak awal
sampai akhir. Kalau sudah menggunakan “aku
ya aku”. Kalau “saya ya saya” terus. Sedangkan
untuk menulis esai, PTK, karya inovatif, skripsi dll, yang digunakan adalah kata “penulis”.
Bila kepingin sukses menulis buku,
Kuncinya adalah “banyak membaca buku”.
Misalnya ingin mengajak siswa menulis cerpen untuk dijadikan buku karya
bersama siswa, apakah harus satu tema... atau boleh bermacam-macam ...?? Kalau
cara saya. Sebelum pembelajaran
anak-anak baca buku. Atau bisa 1 anak
baca buku di depan, yang lain mendengarkan.
Kemudian semua mebuat ringkasan isi cerita tersebut. Lalu saya tunjuk secara acak beberapa siswa
membacakan ringkasannya. Lama-lama anak
akan memahami struktur cerita. Baru kita arahkan untuk menulis.
Beliau juga menulis buku bahasa jawa,
karena buku bahasa Jawa jarang, sehingga beliau bertanggung jawab untuk nguri -
nguri kebudayaan bangsa kita yang hampir punah.
Semua buku mudah ditulis jika sesuai dengan yang kita sukai. Misalkan bila kita suka baca novel, pasti sangat mudah
menulis novel. Dan bila kita menyukai karya inovatif, pasti akan mudah menulis
karya inovatif. Dan selain itu beliau
juga memikirkan penerbitnya, dimana bila diperlukan biaya penerbitan, berarti
harus mengetahuipenerbitnya pula, contohnya pernerbit Indie.
Bila kita membayar biaya penerbitan
mandiri, berarti penerbit indie, dan
juga Majas Grup. Di dalamnya Majas Group
ada 3 penerbit. Yaitu : 1) Majas, 2) Dwi
Putra Jawa dan 3) Praktek Mandiri. Beliau menyukai penerbit Indie. Dikarenakan
semua buah pikirannya pasti bisa diterbitkan. Yang terpenting, bisa menjadi
penulis, distributor sekaligus penjual bukunya sendiri. Untuk pemasaran
bukunya, beliau sering menitipkan bukunya di TB. Nusantara Bojonegoro, juga
membawanya pada saat seminar atau workshop, juga sering memposting di media
sosial. Tapi paling enak membuat buku patungan, tidak usah repot promosi, buku
sudah tersebar ke seluruh Indonesia. Misalkan buku hasil patungan 50 penulis.
Masing2 penulis wajib membeli 10 eks.
Jadi buku langsung dicetak 500 eks.
Biaya produksi lebih murah juga.
Sebenarnya mimpinya di tahun 1997 adalah ingin melihat 30.000 naskah Jawa yang
katanya tersimpan di Museum Leiden-Belanda. Alhamdulillah.... Mimpinya terwujud
pada tahun 2016. Bahkan ketika beliau sudah
mulai melupakan mimpi itu, dan inspirasi menulisnys selalu muncul. Prinsipnya
adalah SaGuSaBu (Satu Guru Satu Buku) & SaSis SaBu (Satu Siswa Satu Buku).
Sehingga satu guru satu buku dan satu siswa satu buku.
Untuk menerbitkan buku ber ISBN ,
sangatlah mudah dan murah. Dan biaya penerbitannya tergantung jumlah halaman.
Beliau menyarankan untuk mengikuti program
ini. Kirimkan naskah buku Bapak/Ibu Guru atau Siswa. Tentang apa saja sesuai
bakat dan minat. Misalkan: Kumpulan
Puisi,Kumpulan Cerpen,Kumpulan Esai,Novel,PTK ( Penelitian Tindakan Kelas ), Naskah
INOBEL, Kumpulan Pantun, Kumpulan Resep, Kumpulan Cerpen Misteri. Jenis huruf , Time new roman/12/1,5 dan ukuran kertas A5
dengan spasi 2:2;2;2. Bila Naskah sudah
lengkap dengan kata pengantar, biografi
dan foto dalam 1 file. Jangan dipisah-pisah.Nama file : “SaGu SaBu” spasi
nama atau “SaSis SaBu spasi nama”. Contoh : SaGu SaBu Emi atau SaSis
SaBu Emi.
Buku adalah bukti sejarah. Buku merupakan catatan bahwa kita pernah hidup
di dunia ini. Oleh karena itu, saya
ingin mengabadikan setiap jengkal perjalanan menjadi sebuah buku. Setiap karya pasti akan menemukan takdirnya
sendiri. Semoga buku sederhana ini
mengispirasi banyak orang.
Selalu lah menulis, jadikan hobi,
lakukan dengan hati, mungkin saat ini tulisanmu bukan apa-apa, tapi kalo kamu
konsisten dan bersabar maka tulisanmu bisa jadi luar biasa, tidak ada yg tak
mungkin selagi kamu berusaha. Ibarat anak yang baru pandai berjalan. Ia akan
slalu bangkit meskipum berkali - kali jatuh,
dan pada akhirnya dia akan berdiri kokoh....
v
Sadari
kekuatan, talenta dan minat terbaik dalam diri kita dan jangan tergoda untuk
mengurusi kelebihan dan kekuatan orang lain. Fokuskan energi kita untuk menjadi
yang terbaik di bidang kita. Telusuri minat dan lakukan hal-hal yang kita sukai dengan ikhlas dan
terus belajar. Bila perlu tanyakan pendapat orang-orang terdekat kita karena mungkin mereka mengetahui kekuatan
yang mungkin tidak kita sendiri.
# Keep Spirit,
keep sharing and keep loving
# part.14
# sitifatonah
No comments:
Post a Comment