Monday, March 2, 2020

PERSONAL BRANDING


 *PERSONAL BRANDING*





kali ini saya akan mengajak bapak ibu sekalian berdiskusi mengenai aspek menulis dan personal branding. Sebelum kita masuk ke definisi Personal Branding, saya ingin bertanya dahulu. Siapa bapak ibu disini yg pernah mencari namanya sendiri di internet atau googling? Mohon dijawab ya, lalu sebutkan apa yang bapak ibu temukan.
Menurut Nafrizal Eka Putra, Kalo dari mbah google,,, personal branding itu adalah cara memasarkan diri atau karir dg menciptakan suatu citra atau karya kepada khalayak ramai. Dalam perkembangan dunia media sosial ada beberapa istilah baru yg dulu tdk ada, Sebagai contoh : Pansos, Influencer , Buzzer,  Dan lain sebagainya.
v  Pansos panjat sosial, atau ingin terkenal/viral. Pansos itu panjat sosial. Misalnya artis yg baru muncul spy cepat eksis maka membuat dirinya terkait dgn artis lain yg sdh terkenal.
v  Influencer itu biasanya orang - orang yg punya follower banyak baik dr blog atau media sosial mrka shg apa yg para influencer lakukan atau katakan akan mempengaruhi para followernya
v  Buzzer yg saya maksud adalah asal katanya dari buzz. Buzz bisa diartikan sebagai dengung.Jadi seorang buzzer akan melakukan banyak sekali cuitan atau posting mengenai suatu hal, Biasanya ini dibayar oleh pihak yg berkepentingan. Hampir sama dgn influencer, kalau ini orang yg sudah terkenal, ia dibayar utk katakan sebuah produk itu bagus.

Apa itu Personal Branding ?
Personal branding adalah bagaimana Anda membangun dan mempromosikan apa yang Anda perjuangkan. Mungkin Anda lebih sering mendengar penggunaan istilah brand pada merek-merek ternama semacam Apple, Samsung atau Toyota. Namun brand activation/ aktivasi brand bisa Anda terapkan juga pada diri Anda. Personal branding merupakan kombinasi unik dari keterampilan dan pengalaman yang menjadikan Anda sebagai sosok yang sekarang ada.Personal branding juga bisa jadi pembeda Anda di antara milyaran sosok profesional lainnya di sekitar Anda.

Mengapa Harus Personal Branding ?
Kebanyakan orang menganggap personal branding itu terlalu makan waktu dan bahkan sebagian orang bilang, personal branding itu tidak penting. Memang benar bahwa demi membangun branding diri Anda, Anda perlu menghabiskan banyak waktu. Namun, anggapan bahwa personal branding itu tidak penting sebenarnya salah. Mengapa?
Anda tentunya telah melihat bahwa di era digital ini, tantangan karir/bisnis tak lagi sama . Sebuah bisnis saja memerlukan website yang meyakinkan audience untuk dapat dipercaya sebagai brand bagus yang menyediakan produk/jasa yang bagus juga.
Begitu juga dengan nilai diri Anda di mata para pencari pekerja. Tentunya, mereka melihat representasi online Anda sebagai bahan pertimbangan seleksi apakah Anda layak menjadi kandidat pekerja ataukah tidak. Mereka mungkin saja melakukan penyaringan tahap awal dengan melihat seluruh profil Anda yang tersebar secara online.
Menurut sebuah badan konsultasi karir CareerBuilder, “Lebih dari setengah atasan/pemilik bisnis tidak mau memperkerjakan calon-calon kandidat pekerja potensial tanpa representasi online yang baik”. Selain itu, “Lebih dari separuh konsumen lebih memilih untuk berbisnis dengan freelancer/perusahaan karena suatu kehadiran online yang kuat dan positif”.
Jadi, jika Anda tidak mulai dari sekarang untuk mengelola reputasi online Anda dengan sebaik-baiknya, kemungkinan besar, Anda akan secara berkala kehilangan peluang bisnis maupun karir Anda. Ingat, ini era digital. Tantangan-tantangannya bukan lagi sekadar perkara seberapa mampu Anda menguasai suatu bidang, tapi bagaimana Anda merepresentasikannya secara global lewat dunia online. Ada sebuah pertanyaan, Reputasi online itu maksudnya seperti apa ? Reputasi online adalah konten mengenai pentingnya jejak digital bagi karier. Masih belum menemukan personal branding di diri sendiri itu lingkupnya apa? Apakah sejenis karya atau keahlian yang dimilikinya ?
Misalkan, Ibu Anie bagus dalam hal apa? Misalnya saja mengkreasikan resep masakan. Bisa difoto dan dishare di sosmed resep2nya dan harus konsisten. Terkadang hal tersebut banyak berbagai penafsiran,  sudut pandang positif menurut kita, tapi ada juga menganggap hal tersebut negatif menurut orang lain.

Dalam personal Branding ada PENCITRAAN dan REPUTASI
Bisakah personal branding itu diubah ? Direncanakan...mau dibuat seperti apa.. Atau itu mengalir dengan sendirinya. personal branding lebih kepada apa yang bermanfaat atau positif yang kita bisa bagi kepada orang lain. mohon diperhatikan tidak perlu menjadi ahli untuk berbagi. Personal branding disebut juga dengan mempromosikan diri sendiri.  Terkadang kita tidak menyadari, justru kadang orang lain yang bisa menilai... Contohnya.."program kamu untuk pembelajaran bagus banget, kreatif, lain daripada yang lain" padahal menurut kita itu biasa.
Contohnya Ibu Retno Dian Purwadhini , seorang  ibu rumah tangga yg berprofesi sebagai penulis lepas untuk artikel Bahasa Inggris. Terkadang beliau memposting screenshot dari artikelnya di sosmed. Dari situ klien bisa tau kemampuannya, sehingga mereka mulai "tertarik" utk tahu lebih jauh. Berawal dari hobi berbagi materi Bahasa Inggris agar masyarakat bisa lebih paham. Dari materi2 yg dibagikan, sering dapat like dan dishare hingga puluhan kali. Dari situ beberapa klien mulai "melirik"ini teknik menjual jasa yang menarik. Apakah personal branding digunakan untuk tujuan "mencari penghasilan/incom" ?  Ataukah  hanya ikhlas mengalir aja tanpa embel-embel pamrih ? 
Di dalamnya terdapat  soft selling , artinya  kita tidak melakukan penjualan secara langsung    ( hard sell ) melainkan dengan menawarkan sesuatu yang lain terlebih dahulu, baru setelah itu kita menjual dengan halus. soft selling ... istilah yang keren. Sebuah contoh yang menginspirasi , tanpa sadar seorang Guru melakukannya. Ketika posting terkait kegiatan perlombaan guru, kegiatan belajar mengajar yang kreatif . akhirnya beliau dikenal dan sering diundang utk dijadikan narasumber pelatihan, dalam KKG atau diklat guru lainnya.

manfaat apa dari personal branding
Manfaat personal branding membantu kita lebih terlihat dan diakui. Setelah kita tahu apa yang unik dan menarik tentang diri sendiri atau sekolah. Informasi itu dapat digunakan untuk mebangun keunikan pribadi. Bila seseorang ingin lakukan branding dirinya maka disebut personal branding dan  Jika sebuah sekolah ingin lakukan branding maka sebutannya menjadi school branding. Sebuah sekolah yang sadar branding dia akan duduk bersama menentukan arah positioning nya di masyarakat.
Sementara jika guru lakukan personal branding maka ia akan fokus pada apa yg di miliki dibanding kelemahan. Ditambah dengan peran medsos maka personal branding guru akan makin cepat. Perlu diingat diawal fokus personal branding, harus dimulai dgn brand guru kreatif. Dalam branding ada istilah reputasi dan pencitraan. Reputasi  adalah cara mendapatkannya dengan kerja keras dan konsistensi. Sedangkan Pencitraan itu mudah dan cenderung tdk bertahan lama. Ada sebuah contoh,  ada sekolah yangmelaksanakan scholl Branding, dengan Guru yg kreatif,  inovatif,  inisiatif dan inspiratif. Bila sekolah yang melaksanakan scholl branding, maka sekolah tersebut akan menjadi sorotan dan acuan sekolah2 disekitarnya.

kesimpulan
Berbagi hal - hal yang anda ingin orang lain ketahui  tidak perlu menunggu sampai ahli, bahkan anda bisa berbagi proses yang sedang anda jalankan. jika terus menerus menekuni hal yang sama dan fokus maka itu akan menjadi brand anda. pilih apa yang anda suka lalu tuliskan. Setelah ditulis tindak lanjutnya dilaksanakan. Tidak apa saat anda masih belajar atau baru belajar menyukainya niat utamanya membagi, dan berbagi pengetahuan dan bukan menggurui. silakan googling nama saya di google ya bu, nanti disitu ada alamat blog saya.


#Keep Spirit, Keep sharing and Keep loving...
#part1
#sitifatonah


2 comments: