*PERSONAL BRANDING*
SITI
FATONAH, S.Pd., M.Psi.
SMAN
I JENANGAN PONOROGO JAWA TIMUR
kali ini saya akan mengajak bapak ibu sekalian berdiskusi mengenai
aspek menulis dan personal branding. Sebelum kita masuk ke definisi Personal
Branding, saya ingin bertanya dahulu. Siapa bapak ibu disini yg pernah mencari
namanya sendiri di internet atau googling? Mohon dijawab ya, lalu sebutkan apa
yang bapak ibu temukan.
Menurut Nafrizal Eka Putra, Kalo dari mbah google,,, personal branding
itu adalah cara memasarkan diri atau karir dg menciptakan suatu citra atau karya
kepada khalayak ramai. Dalam perkembangan dunia media sosial ada beberapa
istilah baru yg dulu tdk ada, Sebagai contoh : Pansos, Influencer , Buzzer, Dan lain sebagainya.
v
Pansos
panjat sosial, atau ingin terkenal/viral. Pansos itu panjat sosial.
Misalnya artis yg baru muncul spy cepat eksis maka membuat dirinya terkait dgn
artis lain yg sdh terkenal.
v
Influencer
itu biasanya orang - orang yg punya follower banyak baik dr blog atau media
sosial mrka shg apa yg para influencer lakukan atau katakan akan mempengaruhi
para followernya
v
Buzzer
yg saya maksud adalah asal katanya dari buzz. Buzz bisa diartikan sebagai
dengung.Jadi seorang buzzer akan melakukan banyak sekali cuitan atau posting
mengenai suatu hal, Biasanya ini dibayar oleh pihak yg berkepentingan. Hampir
sama dgn influencer, kalau ini orang yg sudah terkenal, ia dibayar utk katakan
sebuah produk itu bagus.
Apa itu Personal Branding ?
Personal branding adalah bagaimana Anda membangun dan mempromosikan apa
yang Anda perjuangkan. Mungkin Anda lebih sering mendengar penggunaan istilah
brand pada merek-merek ternama semacam Apple, Samsung atau Toyota. Namun brand
activation/ aktivasi brand bisa Anda terapkan juga pada diri Anda. Personal
branding merupakan kombinasi unik dari keterampilan dan pengalaman yang
menjadikan Anda sebagai sosok yang sekarang ada.Personal branding juga bisa
jadi pembeda Anda di antara milyaran sosok profesional lainnya di sekitar Anda.
Mengapa Harus Personal Branding ?
Kebanyakan orang menganggap personal branding itu terlalu makan waktu
dan bahkan sebagian orang bilang, personal branding itu tidak penting. Memang
benar bahwa demi membangun branding diri Anda, Anda perlu menghabiskan banyak
waktu. Namun, anggapan bahwa personal branding itu tidak penting sebenarnya
salah. Mengapa?
Anda tentunya telah melihat bahwa di era digital ini, tantangan
karir/bisnis tak lagi sama . Sebuah bisnis saja memerlukan website yang meyakinkan
audience untuk dapat dipercaya sebagai brand bagus yang menyediakan produk/jasa
yang bagus juga.
Begitu juga dengan nilai diri Anda di mata para pencari pekerja.
Tentunya, mereka melihat representasi online Anda sebagai bahan pertimbangan
seleksi apakah Anda layak menjadi kandidat pekerja ataukah tidak. Mereka
mungkin saja melakukan penyaringan tahap awal dengan melihat seluruh profil
Anda yang tersebar secara online.
Menurut sebuah badan konsultasi karir CareerBuilder, “Lebih dari
setengah atasan/pemilik bisnis tidak mau memperkerjakan calon-calon kandidat
pekerja potensial tanpa representasi online yang baik”. Selain itu, “Lebih dari
separuh konsumen lebih memilih untuk berbisnis dengan freelancer/perusahaan
karena suatu kehadiran online yang kuat dan positif”.
Jadi, jika Anda tidak mulai dari sekarang untuk mengelola reputasi
online Anda dengan sebaik-baiknya, kemungkinan besar, Anda akan secara berkala
kehilangan peluang bisnis maupun karir Anda. Ingat, ini era digital.
Tantangan-tantangannya bukan lagi sekadar perkara seberapa mampu Anda menguasai
suatu bidang, tapi bagaimana Anda merepresentasikannya secara global lewat
dunia online. Ada sebuah pertanyaan, Reputasi online itu maksudnya seperti apa ?
Reputasi online adalah konten mengenai pentingnya jejak digital bagi karier. Masih
belum menemukan personal branding di diri sendiri itu lingkupnya apa? Apakah
sejenis karya atau keahlian yang dimilikinya ?
Misalkan, Ibu Anie bagus dalam hal apa? Misalnya saja mengkreasikan
resep masakan. Bisa difoto dan dishare di sosmed resep2nya dan harus konsisten.
Terkadang hal tersebut banyak berbagai penafsiran, sudut pandang positif menurut kita, tapi ada
juga menganggap hal tersebut negatif menurut orang lain.
Dalam personal Branding ada PENCITRAAN dan REPUTASI
Bisakah personal branding itu diubah ? Direncanakan...mau dibuat
seperti apa.. Atau itu mengalir dengan sendirinya. personal branding lebih
kepada apa yang bermanfaat atau positif yang kita bisa bagi kepada orang lain.
mohon diperhatikan tidak perlu menjadi ahli untuk berbagi. Personal branding
disebut juga dengan mempromosikan diri sendiri.
Terkadang kita tidak menyadari, justru kadang orang lain yang bisa
menilai... Contohnya.."program kamu untuk pembelajaran bagus banget,
kreatif, lain daripada yang lain" padahal menurut kita itu biasa.
Contohnya Ibu Retno Dian Purwadhini , seorang ibu rumah tangga yg berprofesi sebagai
penulis lepas untuk artikel Bahasa Inggris. Terkadang beliau memposting
screenshot dari artikelnya di sosmed. Dari situ klien bisa tau kemampuannya,
sehingga mereka mulai "tertarik" utk tahu lebih jauh. Berawal dari
hobi berbagi materi Bahasa Inggris agar masyarakat bisa lebih paham. Dari
materi2 yg dibagikan, sering dapat like dan dishare hingga puluhan kali. Dari
situ beberapa klien mulai "melirik"ini teknik menjual jasa yang
menarik. Apakah personal branding digunakan untuk tujuan "mencari
penghasilan/incom" ? Ataukah hanya ikhlas mengalir aja tanpa embel2 pamrih
?
Di dalamnya terdapat soft
selling , artinya kita tidak melakukan
penjualan secara langsung ( hard sell
) melainkan dengan menawarkan sesuatu yang lain terlebih dahulu, baru setelah
itu kita menjual dengan halus. soft selling ... istilah yang keren. Tanpa sadar
seorang Guru melakukannya. Ketika posting terkait kegiatan perlombaan guru,
kegiatan belajar mengajar yang kreatif malah jadinya sering diundang utk jadi
narasumber pelatihan, dalam KKG atau diklat guru lainnya.
manfaat apa dari personal branding
Manfaat personal branding
membantu kita lebih terlihat dan diakui. Setelah kita tahu apa yang unik dan
menarik tentang diri sendiri atau sekolah. Informasi itu dapat digunakan untuk
mebangun keunikan pribadi. Bila seseorang ingin lakukan branding dirinya maka
disebut personal branding dan Jika
sebuah sekolah ingin lakukan branding maka sebutannya menjadi school branding. Sebuah
sekolah yang sadar branding dia akan duduk bersama menentukan arah positioning
nya di masyarakat.
Sementara jika guru lakukan
personal branding maka ia akan fokus pada apa yg di miliki dibanding kelemahan.
Ditambah dengan peran medsos maka personal branding guru akan makin cepat. Perlu
diingat diawal fokus personal branding, harus dimulai dgn brand guru kreatif. Dalam
branding ada istilah reputasi dan pencitraan. Reputasi adalah cara mendapatkannya dengan kerja keras
dan konsistensi. Sedangkan Pencitraan itu mudah dan cenderung tdk bertahan
lama. Ada sebuah contoh, ada sekolah
yangmelaksanakan scholl Branding, dengan Guru yg kreatif, inovatif,
inisiatif dan inspiratif. Bila sekolah yang melaksanakan scholl
branding, maka sekolah tersebut akan menjadi sorotan dan acuan sekolah2
disekitarnya.
kesimpulan
Berbagi hal - hal yang anda
ingin orang lain ketahui tidak perlu
menunggu sampai ahli, bahkan anda bisa berbagi proses yang sedang anda jalankan.
jika terus menerus menekuni hal yang sama dan fokus maka itu akan menjadi brand
anda. pilih apa yang anda suka lalu tuliskan. Setelah ditulis tindak lanjutnya
dilaksanakan. Tidak apa saat anda masih belajar atau baru belajar menyukainya niat
utamanya membagi, dan berbagi pengetahuan dan bukan menggurui. silakan googling
nama saya di google ya bu, nanti disitu ada alamat blog saya.
No comments:
Post a Comment