Inspirasi MENULIS
Oleh :
SITI
FATONAH, S.Pd., M.Psi.
SMAN
I JENANGAN PONOROGO JAWA TIMUR
Nara sumber hari ini, Jumat, 6 Maret 2020, adalah Bapak Dudung Nurullah Koswara. Beliau juga
Ketua PB PGRI. Beliau sangat inspiratif dan naratif. Tulisannya banyak yang
menggemparkan media dan viral di semua media. Tulisannya sangat berani, dan
inspiratif. Isinya membela kebenaran,
dan membela hak – hak guru yang
ditindas. Menguak sebuah kebenaran, ketidak adilan, prestasi, kemajuan
pendidikan, perjuangan, Dan merobek kesunyian untuk sebuah perubahan.
Menurut
Bapak Dudung, beliau mengungkapkan, mengapa
beliau menulis ?
v
Pertama
menulis itu mengalirkan perspektif kita tentang sesuatu. Mengasah artikulasi tentang suatu hal. Menulis tidak harus baik namun setidaknya
kita dapat melihat sejauh mana kebodohan bahkan potensi kita dalam menulis. Narasi yang kita tulis adalah cermin literatif kita.
v
Kedua
menulis itu bisa menjadi ekspresi perlawanan kita tentang sesuatu yang menurut
kita tak adil atau ada ketidakadilan.
Penulis adalah ksatria pembela kebenaran, pedangnya adalah pena atau jari kita.
v
Ketiga
menulis itu narcis literatif. Kalau kita hanya selfie selfie saja semua orang
juga bisa. Anak SD juga ahli, namun
menulis itu sangat seksi, mengapa? Karena menulis itu hal yang gampang tapi
dianggap sulit. Ini anggaoan sesat yang menyebabkan ribuan orang tak
menulis.
Hasrat menulis yang mengalir membuahkan hasil yang tak terduga.
Sebuah tulisan bisa menorehkan duka ,
nestapa dan bahagia. Dan Sebuah tulisan
bisa membuat pembaca sedih, gembira,
bahagia dan nestapa serta dapat menggemparkan dunia. Sebuah Tulisan tidak harus bagus yang bagus adalah memanfaatkan momentum dan emosi pembaca. Sebuah tulisan sebaiknya di tulis
tentang kejadian yang masih segar, sehingga tulisannya menjadi hangat dan biar idenya lebih hangat juga di benak pembaca.
Sebuah tulisan yang berani, tentu
dalam tekanan juga, tapi risiko itu
diambil, sepaket dengan dukungan
guru. Prioritas adalah kehormatan guru. Seperti yang di tulis oleh Bapak Dudung, di Opini, Guru Bukan Begal Motor !!! Tulisan tersebut merupakan serangan udara
bagi oknum penyidik dan siapa pun yang lecehkan guru, ini adalah sebuah
literasi pembelaan terhadap guru.
Tulisan
tersebut sebagai pembelaan sebuah profesi, dimana yang selama ini profesi guru
semakin lama semakin luntur di hati anak-anak. Tidak seperti tahun dulu, guru
digugu dan di tiru, sebuah penghargaan yang luar biasa untuk jasa
Guru.
Tetapi
sekarang sudah mulai luntur , penghargaan itu hilang sama sekali. Setiap hari
semakin marak berita – berita yang menyudutkan guru, menganiaya guru,
melecehkan guru,menyalahkan guru. Dibutuhkan pembelaan, penegasan, bahwa tugas
guru itu adalah memberikan pembelajaran kepada siswanya supaya kelak mengerti
tanggungjawabmnya, sopan santunnya, budi pekertinya dan masa depannya.
Bila sebuah karya tulis ada yang tidak
suka, tersinggung atau tersentuh itu
berarti tulisan tersebut bagus, artinya
sudah mulai ada konsumen. Seperti yang diungkapkan oleh Pikalaohata, beliau mengatakan Kalau tulisan kita di koran
atau di blok yg mengkritisi kebijkan publik ataupun lembaga haruskah di balas
dengan tulisan juga atau bagaimana pak ?
hal tersebut juga ditanyakan juga oleh Brian Prasetyawan, bahwa sekarang ini
berita-berita di media sosial apalagi di dunia maya, baik di fb dan blog
memudahkan untuk menulis dan memungkinkan dibaca oleh banyak orang hingga
menjadi viral. Apa yang kita lakukan, bila sebuah tulisan itu menggangu kita
dengan isinya ?
Untuk menangkis sebuah berita itu
memang sulit, tetapi kita bisa mensiasatinya bila ada tulisan yang merugikan
atau menguntungkan kita, maka tulisan tersebut bisa berbuah Cinta dibalas cinta dan tulisan balas dengan tulisan.Sebuah tulisan membuat
kita menjadi seleb literatif. Sebuah tulisan selama
tidak SARA dan menghina personal plus data lengkap, dikawatirkan disomasi oleh pihak yang merasa
dirugikan dan tersinggung. Bila menginginkan narasi tulisan semakin menarik maka,
ubah diksi dan narasi lebih umum. Jangan terlalu lebay dan personalize. Tetapi
dari pada menulis. Apakah menulis iklan dikatakan menuis ? karena sekarang
banyak orang yang melakukan pedagang online yang menawarkan
barang daganganya dengan menulis kata-kata yang terkadang juga tidak sesuai dengan sesuai dengan gambarnya.
Belajar
Menulis 4, Setiap Hari menulis yang
dikirim di Media Sosial dan diterbitkan menjadi buku yang menarik. Penulisan perjalanan hidup bisa
dituangkan dalam sebuah buku, tulisan juga bisa dituangkan di blog, fb dan
media yang lainnya. Menurut Bapak Wijaya Kusuma, semua karya tulis
dari peserta belajar menulis 4 , akan di fasilitasi, suatu saat akan di edit
dan dikumpulkan dalam satu folder. Langkah kecil yang kita lakukan, akan menjadi
awal yang luar biasa bagi orang lain ketika dibagikan.
# Semangat
menulis, semangat berbagi, terua menginspirasi.
# Jadikan
media sosial sebagai ladang ibadah
#part 3
#
sitifatonah
kerreenn bunda...
ReplyDeleteMantap, Bu.
ReplyDeleteTerima kasih Mbak Theresia Sri Rahayu...
DeleteSiiipp.... semoga kita sama2 konsisten untuk menulis
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteTerima kasih motivasinya Pak Wijaya Kusuma....
ReplyDeleteTerima kasih motivasinya Pak Wijaya Kusuma..
ReplyDeleteTerima kasih motivasinya Pak Wijaya Kusuma...
ReplyDeleteTerima kasih Mbak Ivo Fauziah
ReplyDeleteSukses selalu kagem panjenengan...
Mantap.sukses buk
ReplyDeleteMantap.sukses buk
ReplyDeleteTerima kasih Mbak Safrina.... semoga terinspirasi selalu menulis.
ReplyDelete